Author: muilampungdigital

  • Pengukuhan MUI Lampung 2021-2026, Gubernur Arinal Ajak Ulama Menguatkan Peran di Tengah Masyarakat

    Bandar Lampung: Gunernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung bersinergi dan menguatkan peran di tengah masyarakat.

    Hal tersebut disampaikan Gubernur dalam acara Pengukuhan Dewan Pimpinan MUI Provinsi Lampung Masa Khidmat 2021-2026 di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Rabu (23/2/2022).

    “Terus bersinergi dan menguatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga sosial keagamaan lainnya, sehingga MUI kedepannya benar-benar dapat dirasakan oleh umat dana masyarakat Lampung secara umum,” ujar Gubernur Arinal.

    Arinal mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran Pengurus MUI Provinsi Lampung yang dikukuhkan pada hari ini.

    “Semoga pengurus yang baru ini senantiasa diberikan taufiq dan hidayah Allah dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai khadimul ummah shadiqul hukumah, pelayan ummat dan mitra pemerintah di Provinsi Lampung yang sama-sama kita cintai ini,” ujarnya.

    Gunernur Arinal berkomitmen kuat untuk selalu mendukung dan bekerjasama dalam menjalanlan peran fungsi dan program kerja MUI Provinsi Lampung sebagai pelayan ummat dan mitra pemerintah demi mewujudkan visi Islam Rahmatan Lil Alamin.

    Pada bagian lain, Gubernur mengingatkan peran dan tanggungjawab MUI sebagai lembaga swadaya masyarakat yang mewadahi ulama, zu’ama dan cendikiawan muslim untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin.

    “Saya menyadari keberadaan MUI sangatlah penting dan berarti bagi daerah, bangsa dan negara, terutama dalam menyikapi dinamika di masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

    Gubernur Arinal berharap MUI dapat mencermati, mengeluarkan serta menyampaikan fatwa yang tepat jika terjadi masalah-masalah aktual yang menimpa ummat, sehingga ummat dapat bisa memahami, mengerti dan tidak salah bertindak, seperti terkait kehalalan vaksin.

    Menurutnya, masih banyak masyarakat yang meragukan kehalalan dan keamanan vaksin yang saat ini diberikan kepada masyarakat.

    “Saya harap dengan penjelasan berimbang melalui perspektif hukum keagamaan, masyarakat dapat lebih tenang dalam menerima proteksi tambahan melalui vaksinasi,” pungkasnya.

    Pengukuhan ini berdasar atas Surat Keputusan (SK) Nomor: Kep-2649/DP-MUI/XI/2021 yang menetapkan Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Masa Khidmat 2021-2026 dan dikukuhkan langsung oleh Ketua MUI Pusat KH. Miftachul Akhyar.

    Gubernur Arinal optimistis dibawah kepemimpinan KH Moh. Mukri sebagai ketua umun, MUI Provinsi Lampung akan semakin eksis dan kontributif.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua MUI Provinsi Lampung KH Moh. Mukri mengatakan akan terus berkomitmen bahwa kehadiran MUI akan selalu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Lampung.

    Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Lampung karena sangat concern dengan berpesan bahwa jangan sampai jajaran MUI Provinsi Lampung berisi orang-orang berpaham radikal.

    “Tentu kami MUI Provinsi Lampung berkomitmen untuk menjaga suasana Indonesia yang NKRI, Indonesia Pancasila serta berdasarkan UUD 1945,” ujarnya. (Rita Zaharah)

  • Sarasehan Ulama dan Umara Berikan Cara Wujudkan Islam Wasathiyah di Bumi Lampung

    Bandar Lampung: MUI Lampung selenggarakan sarasehan ulama dan umara dengan tema meneguhkan peran majelis ulama dalam mewujudkan peran ulama di Bumi Lampung. Sarasehan tersebut dilaksanakan di sela pengukuhan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung di Ballroom UIN Raden Intan Lampung pada Rabu, 23 Februari 2022.

    Kegiatan yang dimoderatori oleh Dr. Sudarman, M.Ag ., menghadirkan empat tokoh Lampung yakni Prof. Wan Jamaluddin Z, Ph.D., Prof. Dr. Marzuki Noor, Dr. Alamsyah, M.Ag., dan Dr. Abdul Syukur, M.Ag.

    Prof. Wan Jamaluddin Z, Ph.D., dalam pemaparannya menyatakan peran MUI sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan berbangsa dan bernegara di tanah air Indonesia. Ulama juga memiliki peran strategis dalam melakukan akselerasi pemahaman keislaman secara kontekstual dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu, perlu dibumikan wasthiyah dalam beragama. Membumikan wasathiyah, menurutnya, mengimplementasikan secara terus menerus falsafah piil pesinggiri yang telah lama menjadi budaya masyarakat Lampung.

    “Masyarakat Lampung sudah memiliki falsafah piil pesinggiri, di dalamnya mengandung nilai-nilai Islam, di antaranya tasamuh (toleransi), i’tidal dan moderasi. Karena itu, falsafah piil pesinggiri harus terus disemaikan secara luas dan massif di bumi Lampung,” ujar Prof. Wan Jamaluddin Z, Ph.D., yang juga menjabat Rektor UIN Raden Intan Lampung.

    Pembicara kedua, Prof. Marzuki Noor, dalam pemaparannya menyampaikan ada beberapa keteguhan yang perlu dimiliki sebagai seorang muslim, terkhusus ulama, di antaranya keteguhan dalam keberagamaan. Menurutnya, tingginya tingkat keberagamaan bukan dilihat dari seberapa banyak ibadah haji yang telah dilakukan, tapi dilihat seberapa besar kesalehan sosialnya di masyarakat.

    Karena itu, menurut Prof. Marzuki Noor, seseorang yang hatinya, agamanya, imannya, janji dan kedudukannya memiliki keteguhan, akan menjadi insan yang wasathiyah.

    “Kehidupan umat yang moderat dalam kesetimbangan, akan terlihat dalam kehidupannya, ia akan memiliki akidah yang berkualitas, tertib beribadah, berakhlak yang toleran, dan harmonis dalam bermuamalah,” ujarnya.

    Sementara itu, Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag., sebagai pembicara ketiga menyatakan dalam pemaparannya bahwa moderasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrim atau berlebihan saat mengimplementasikannya. Perilakunya dinamakan moderat.

    Karena itu, menurutnya, ada dua hal yang harus dibangun untuk menjadi moderat. Pertama, komitmen dalam berbangsa, dan kedua komitmen dalam beragama.

    “Dalam berbangsa, semua sepakat setia kepada Pancasila, UUD 1945 dan kebhinekaan. Dalam beragama, semua sepakat bersikap moderat dan toleran dalam beragama, apapun perbedaan antar agama atau aliran-aliran di dalamnya” ujanya.

    Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag., juga memberikan beberapa peran dan tanggungjawab MUI dalam berbangsa, bernegara dan beragama, yakni MUI menjadi wasith untuk menjaga wasathiyah di Indonesia, mengkordinasikan dan mengkonsoliasikan kekuatan Islam moderat (silaturahmi, silatulfikri dan silatul harakah), membangun moderasi dan toleransi beragama di Indonesia, melindungi berbagai kelompok umat Islam yang berbeda, mengedukasi, menanamkan dan merawat moderasi dan toleransi antar berbagai kelompok.

    “Selain itu juga, perlu mengokohkan pandangan bersama dalam berbangsa dan bernegara serta menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan berbagai konflik umat beragama”, ujar Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag.

    Sementara pembicara keempat, Dr. Abdul Syukur, M.Ag., memaparkan ciri-ciri wasathiyah bagi seseorang, yakni harus memiliki tiga prinsip yaitu prinsip pendidikan kebangsaan, prinsip keislaman yakni islam berwawasan kebangsaan (moderasi Islam), dan ketiga prinsip memahami kultur kemasyarakatan, agar agama mampu bersinergis dengan budaya masyarakatnya.

    “Jika ketiga prinsip tersebut dimiliki seseorang, maka seseorang tersebut termasuk umat yang berkualitas (khairu ummah), dan menjadi umat yang moderat (wasatha),” ujarnya.

    Ia juga menyatakan, ada ciri seseorang disebut ulama, harus memiliki kelembutan hati dan berakhlakul karimah, baik perkataan, sikap maupun perbuatan. Ulama juga harus lembut dan banyak senyum. SelIn itu, ulama juga harus mengetahui dirinya dan lingkungannya.

    “Karena itu, ulama MUI tidak boleh sebelum mendengarkan ceramah agama, tensinya normal, setelah mendengarkan ceramah agama, malah tensinya naik”, ujar Dr. Abdul Syukur, M.Ag. (Abdul Qodir Zaelani)

  • Sekjend MUI Pusat : Mengajak Tanamkan Karakter Islam Wasathiyah

    Bandar Lampung: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung menggelar acara Sarasehan Ulama dan Umaro’ pada Rabu, (23/2/2022) bertempat di Gedung Ballroom UIN Raden Intan Lampung.

    H. Amirsyah Tambunan, selaku Sekretaris Jenderal MUI Pusat mengajak para pimpinan organisasi masyarakat, pondok pesantren, dan perguruan tinggi untuk selalu bersinergi dalam membentuk karakter ajaran Islam Wasathiyah.

    “Sinergitas merupakan suatu yang penting dalam membentuk karakter bangsa. Pembentukan karakter bangsa dapat berawal dari individu sendiri dan melalui lingkungan kegiatan”, jelasnya.

    “Dalam lingkungan pendidikan, juga memiliki peran dalam membentuk karakter Wasathiyah. Para pendidik baik dosen maupun guru harus mampu menjadi model karakter. Tidak hanya itu mereka juga harus mampu menambahkan nilai-nilai kebangsaan”, imbuhnya.

    Ia menjelaskan dalam Pancasila sudah mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam.

    “Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar negara,dengan adanya pancasila ini, dapat menunjang guna membentuk karakter bangsa wasathiyah. Jika kita pahami, setiap butir-butir Pancasila ini sudah mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam”, pungkasnya.

    Menurutnya, Sinergitas antara ulama dan umaro’ menjadi hal terpenting untuk membangun karakter bangsa.

    “Peran ulama dalam memperkuat dan mempertahankan karakter bangsa melalui fatwa-fatwa yang dikeluarkan dan umaro’ menerapkan fatwa-fatwa tersebut dalam mengatur kehidupan bernegara untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlakul Karimah dan berpaham ajaran Islam Wasathiyah”, tambah Buya Amirsyah, sapaan akrabnya.

    Diakhir sambutannya ia mengutip syair Arab Syauqy, Sesungguhnya kejayaan suatu umat (bangsa) terletak pada akhlaknya selagi mereka berakhlak/berbudi perangkai utama. jika mereka telah hilang akhlaknya, maka jatuhlah umat (bangsa) ini. (Saibani)

  • Pengurus MUI Lampung Masa Khidmah 2021-2026, Resmi dikukuhkan

    Bandar Lampung: Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung masa khidmat 2021-2026 telah resmi dikukuhkan oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Miftahul Akhyar pada, Kamis 23 Februari 2022 bertempat di Ballroom UIN Raden Intan Lampung.

    Adapun susunan Pengurus Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung sebagai Ketua Umum : Prof KH Moh Mukri, Sekretaris Umum : H. Mansur Hidayat dan Bendahara Umum : Puji Raharjo.

    Kegiatan ini mengambil tema “Meneguhkan Peran MUI dalam mewujudkan Islam Wasathiyah di Bumi Lampung”. Pelantikan ini rangkaian kegiatan sarasehan Ulama dan Umaro’ di Provinsi Lampung.

    Acara ini hadiri oleh Forkompinda Provinsi Lampung, Kapolda Lampung, Danrem dan Kajati Lampung, Dewan Pertimbangan MUI Lampung, Pimpinan Ormas Islam, Rektor UIN Raden Intan, Forum Kerukunan Umat Beragama dan para Ketua Umum MUI Kabupaten/Kota.

    Ketua Pelaksana, Ustadz Sholihin mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

    “Kegiatan pelantikan dilaksanakan dengan sistem luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring). Untuk yang luring dibatasi hanya 300 peserta. Inilah bukti bahwa MUI Lampung bersinergi dengan umaro’”, ujarnya.

    Prof KH Moh Mukri, selaku Ketua Umum MUI Lampung mengatakan kehadiran MUI harus mampu menciptakan suasana yang rahmatan Lil ‘Alamin.

    “Sejak awal berdiri hingga saat ini MUI selalu berkomitmen untuk mensyiarkan ajaran Islam Wasathiyah dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari paham-paham Intoleran”, pungkasnya.

    “MUI juga akan menjaga hubungan harmonis antara ulama dan umaro’ guna bersinergi dalam program guna menciptakan lampung yang sejuk dan nyaman di tengah-tengah problematika umat”, jelasnya. (Saibani)

  • Di Pengukuhan MUI Lampung, Gubernur Lampung ajak Ulama dan Umaro Sinergi

    Bandar Lampung : Gubernur Lampung Arinal Junaidi mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung masa khidmat 2021-2026 untuk bersinergi dalam mengahadapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi umat.

    Hal ini disampaikan saat acara Pengukuhan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung pada, Rabu (23/2/2022) bertempat di Ballroom UIN Raden Intan Lampung.

    Arinal Junaidi mengatakan dalam sambutannya, ulama dan umaro’ suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan karena saling berhubungan dan harus mampu bersinergi.

    “Momentum pelantikan dan Sarasehan ini hendaknya menjadi tonggak awal untuk menjaga hubungan sesama umat tanpa melihat latar belakang kepentingan dan organisasi. Karena menjaga ukhuwah Islamiyyah dan Ukhuwah Insaniyyah itu sangat penting”, ujarnya.

    Ia menambahkan demi terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ulama memiliki peranan penting dalam hal itu.

    “Saat ini banyak sekali paham-paham ajaran agama Islam yang bertolak belakang dengan landasan negara yang berpaham ekstrim. Disinilah peran MUI untuk membimbing dan membina umat agar tidak berpaham yang salah. NKRI itu harus dijaga dan dipertahankan”, tambahnya.

    “Beberapa tahun terakhir ini, kita sedang diberikan ujian dengan adanya wabah Pandemi Covid-19. Oleh karena itu, MUI harus mampu mengeluarkan dan mensosialisasikan fatwa-fatwa yang berkaitan keamanan dan kehalalan vaksin. Dikarenakan masih banyak umat tidak mau untuk divaksinasi”, pungkasnya.

    Ia menuturkan MUI juga harus mampu menjawab isu-isu tantangan zaman yang dihadapi umat.

    “MUI dalam menghadapi problematika kehidupan umat, harus menjadi penengah dalam meredam isu-isu keagamaan. Sehingga menciptakan Provinsi Lampung yang sejuk dan memajukan Lampung berjaya”, tuturnya.
    (Saibani)

  • Setelah Dikukuhkan, MUI Lampung Komitmen Bawa Suasana Damai di Masyarakat

    Bandar Lampung: Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung masa khidmah 2021-2026 resmi dikukuhkan oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Miftachul Akhyar pada hari Rabu, 23 Februari 2022, di Ballroom UIN Raden Intan Lampung.

    Ketua Umum MUI Lampung, Prof KH Moh Mukri menyatakan komitmennya untuk menjunjung Pancasila dan berdasarkan UUD 1945, dan membawa suasana damai atau rahmatan lil ‘alamin dalam kehidupan masyarakat. Terlebih menurutnya, Lampung merupakan miniatur Indonesia, plural dan beragam penduduknya.

    “Sejak awal berdiri hingga saat ini, MUI selalu berkomitmen mensyiarkan dan memberikan tuntunan ajaran Islam wasathiyah dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari paham intoleran. Sebab, kalau MUI tidak bisa memberikan tuntunan maka tidak menutup kemungkinan, Lampung bisa menjadi tempat yang subur untuk tumbuhnya paham-paham radikal,” ujarnya.

    Ia juga berkomitmen akan menjaga hubungan harmonis antara ulama dan umara melalui sinergitas program yang dapat menciptakan Lampung yang sejuk dan nyaman di tengah problematika umat. Termasuk di dalamnya memberikan kritik atau masukan kepada pemerintah. Kritik yang diberikan, menurutnya, bersifat membangun dan berdampak positif bagi pemerintah, dan dilakukan dengan santun.

    Sementara itu, Gubernur Lampung, Arinal berkomitmen selalu mendukung dan bekerjasama dalam menjalankan peran fungsi dan program kerja MUI Provinsi Lampung sebagai pelayan umat dan mitra pemerintah demi mewujudkan visi Islam Rahmatan Lil Alamin.

    “Jangan sampai ada oknum yang berada di MUI namun bekerja demi kepentingan-keentingan yang merusak agama dan NKRI,” ujarnya. (Abdul Qodir Zaelani)

  • Khutbah Jum’at: Isra’ Wal Mi’raj Nabi Muhammad SAW

    Khutbah Jum’at
    Isra’ Wal Mi’raj Nabi Muhammad SAW
    Oleh : Ustaz. Dr. Abdul Aziz, M.Pd.I.

    Sekretaris Umum MUI Kota Bandar Lampung

    Untuk download teks silahkan klik: Khutbah Jum’at Isra’ Mi’raj

    Dukung Perjuangan Dakwah MUI dengan Like, Commet, Share and Subscribe 🛎 Youtube MUI Lampung

  • Ketua Umum MUI Pusat KH Miftachul Akhyar  Akan Kukuhkan Pengurus MUI Lampung

    Bandar Lampung: Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung masa khidmah 2021-2026 akan dikukuhkan pada 23 Februari 2022 mendatang di Ballroom UIN Raden Intan Lampung. Kegiatan yang akan dihadiri langsung oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Miftachul Akhyar ini akan diwarnai dengan Sarasehan Ulama dan Umara guna mempererat tali silaturahmi antar berbagai komponen dan unsur ulama dan umara’ di Provinsi Lampung.

    Sarasehan ini juga diharapkan mampu membangun sinergi dan kebersamaan ulama-umara’ untuk mewujudkan harmonisasi dan moderasi dalam beragama serta menghimpun gagasan dan pemikiran konstruktif dalam mengarus-utamakan implementasi Islam wasathiyyah sebagai perwujudan Islam rahmatan lil ‘alamin.

    Ketua panitia pelaksana kegiatan, Ustadz Sholihin mengatakan bahwa tema besar pengukuhan adalah Meneguhkan Peran MUI dalam Mewujudkan Islam Wasathiyah di Bumi Lampung. Sementara tema sarasehan yang dilaksanakan dalam bentuk talkshow interaktif mengangkat tema Meneguhkan Sinergi Ulama-Umara’ dalam Implementasi Moderasi Beragama (Washathiyyah) untuk Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme.

    “Talkshow menghadirkan narasumber dari lintas unsur antara lain Ketua Umum MUI Provinsi Lampung, Kepolisian Daerah Lampung, Gubernur dan Akademisi Perguruan Tinggi,” kata Sholihin di sela-sela rapat persiapan di Bandar Lampung, Jumat (11/2/2022).

    Diangkatnya tema terkait Islam wasathiyah dan penanggulangan terorisme dan radikalisme ini karena saat ini sinergi antara ulama dan umara sangatlah dibutuhkan untuk menangkal penyebaran paham radikalisme yang berkembang di masyarakat. Usaha peran dari tokoh keagamaan atau ulama penting ketika negara sebagai aktor utama memiliki keterbatasan. Kelompok agamawan atau ulama sebagai aktor non state perannya sangatlah vital.

    “MUI dalam konteks ini berkomitmen untuk mengarusutamakan wacana Islam wasathiyyah dan moderasi beragama untuk menangkal beragam paham dan gerakan yang berusaha membelokkan arah dari cita-cita para pendiri bangsa dan para pahlawan yang telah gugur dan syahid demi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.

    Sinergi ulama dan umara ini lanjutnya, semakin menemukan momentumnya dewasa ini di tengah gempuran arus informasi dan komunikasi era globalisasi serta revolusi industri yang menimbulkan disrupsi dalam masyarakat. Salah satu eksesnya adalah kemunculan beragam paham dan gerakan transnasional dan populistik yang cenderung intoleran dengan kebudayaan lokal dan eksklusif, hingga tingkat ekstrem yang berujung pada fanatisme dan terorisme.

    “Ulama menjadi implementator dan pengawal ajaran Al-Quran dan hadits, sementara umara lebih merupakan implementator dari kebijakan universal yang digariskan oleh ulama,” tambahnya.

    Kegiatan ini lanjutnya akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan membatasi jumlah peserta maksimal 300-an orang di Ballroom UIN Raden Intan yang mampu menampung ribuan orang.(Muhammad Faizin)

  • Pimpinan Ponpes An-Noor Bandar Lampung Dikukuhkan Menjadi Guru Besar

    Bandar Lampung: Pimpinan Pondok Pesantren An-noor Bandar Lampung, Kyai Profesor Dr. Ruslan Abdul Ghofur Noor, S. Ag. M. Si. Dikukuhkan menjadi guru besar bidang Imu Ekonomi Islam di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. Dr. Moh. Mukhri, M. Ag. Dalam sidang senat terbuka di Ballroom gedung Akademik dan Research Center, Kamis (18/11/2021).

    Gelar Guru Besar merupakan bentuk pengakuan akademik tertinggi yang diberikan kepada pengajar. Kyai Ruslan sapaan akrab beliau, terhitung sejak 1 juli 2021 dinaikan jabatan menjadi Profesor atau Guru Besar dalam bidang Ilmu Ekonomi Islam dengan angka kredit 879,5. Beliau meraih jabatan tertinggi Profesor atau Guru Besar dengan predikat Profesor termuda di Provinsi Lampung.

    Putra Kelahiran Bukit Tinggi, Kemuning pada 01 Agustus 1980 ini menyelesaikan jenjang pendidikannya di SDN 1 sukarame, Ponpes Arisalah Ponorogo, Mts Ponpes Fatuhiyah 2 Lampung Utara, dan MAN 1 Bandar Lampung. Sedangkan untuk gelar sarjana sendiri, diperoleh di IAIN Sunan Ampel Surabaya, S2 di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan S3 di Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta.

    Selain menjabat sebagai Profesor atau Guru Besar, Kyai Ruslan juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Islam UIN RIL, Ketua Dewan Pembina Bisnis Pesantren (Hebitren) Lampung dan Wakil Katib Syuriyah PWNU Lampung.

    Dalam orasi ilmiahnya, Kyai Ruslan menyampaikan mengenai penguatan struktur perekonomian Indonesia d,alam menciptakan keadilan ekonomi perspektif ekonomi islam. Menurutnya, beragam struktur ekonomi Indonesia melibatkan tiga sektor besar pemerintah diwakili BUMN, Swasta dan Sektor ekonomi rakyat yang sering disebut koperasi.

    KH. Achmad Chalwani Nawawi selaku pengasuh ponpes An-Nawawi Berjan Purworejo mengucapkan selamat dan sukses atas dikukuhkanya Kyai Ruslan, “Saya mengucapkan selamat dan sukses kepada Profesor Dr. Ruslan Abdul Ghofur Noor, M. Si. Yang telah dikukuhkan sebagai guru besar bidang ekonomi islam di UIN Raden Intan Lampung, mudah-mudahan berkah dan bermanfaat bagi perkembangan Islam Indonesia dan Ahlussunnah Wal Jamaah.”

    Selain itu juga ada ucapan selamat dan sukses dari Tokoh penting lainnya, diantaranya Prof. H. Imam Suprayogi tokoh pendidikan Islam, Moh. Anwar Bashori kepala Deks BI, Prof. H. Masdar Hilmi Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.

    Terahir sebagai penutup, Kyai Ruslan mengucapkan banyak rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT juga pada istri, anak dan keluarga besar, kerabat, serta para santri beliau yang turut mendukung, mensupport dan mendo’akan beliau.

    “Harapan Nyai, selaku istri tentunya, semoga setelah pengukuhan guru besar Yai, semoga Yai semakin manfaat untuk umat, berkah, sukses dunia akhirat, pokoknya yang terbaik buat Yai dan semuanya. Nyai juga merasa bangga, senang, lega, dan turut bahagia.” Ujar Nyai Ervina Ashanti, S.S.SH. selaku istri dari Kyai Ruslan. (Saibani)

  • Inspiratif ! Wisudawan Terbaik FS, Hasmita : Alhamdulillah Membuat Bangga Orang Tua, Suami dan Keluarga

    Bandar Lampung: Wisudawan Terbaik Fakultas Syariah (FS) UIN Raden Intan Lampung pada periode 4 tahun 2021, Hasmita  Rabiatul Aini mengisahkan kisah inspiratif.

    Hasmita yang merupakan lulusan Program Studi Hukum Keluarga Islam ini , Lulus dengan lama study 4 Tahun, IPK 3.90 dan Predikat Cumlaude.
    “Alhamdulillah. Tentunya sangat bersyukur sudah diberikan nikmat yang luar biasa dan insyaallah bisa buat bangga orangtua, suami, dan keluarga,” ucap rasa syukur hasmita saat dihubungi via WhatsApp, 18/11.

    Dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi hasmita merupakan salah satu mahasiswi yang sudah berkeluarga, namun dengan demikian tidak menyurutkan semangat belajar dan Istiqomah untuk menerima ilmu serta mengurus keluarga.

    “Alhamdulillah sudah berkeluarga, bahkan sudah mempunyai dua anak, Pendidikan dan keluarga sama sama penting, jadi dengan cara memanfaatkan waktu yang ada, kerjasama dan komunikasi sama pasangan (suami) juga harus bagus, dan Alhamdulilah kuliah lancar, keluarga juga terurus,” ujar hasmita

    “Sebelum menikah dulu banyak yang menyayangkan, karena di anggap dapat mengganggu pendidikan, tetapi Alhamdulilah semoga dengan menjadi wisudawati terbaik di fakultas syari’ah bisa menjadi salah satu bukti bahwa menikah bukan menjadi hambatan untuk meneruskan pendidikan,” tambah hasmita

    “Cara untuk menjadi wisudawan terbaik, Alhamdulillah saya mempunyai kebiasaan untuk selalu tampil di depan, di mulai dari duduk yang harus di bagian depan, walaupun tidak suka dengan mata kuliah nya tetapi harus tetap berusaha memahami,” lanjut nya

    “Ta’dzim sama dosen juga harus banget. Karna pasti kalau dosennya ridho sama kita apa yang beliau sampaikan mudah kita terima,” sambung wisudawan tersebut

    “Berikan usaha terbaik kalian, asah potensi diri, dan harus bertanggung jawab atas pilihan kita salah satunya sudah menjadi mahasiswa, selesaikan pendidikan yang menjadi harapan orangtua, dan semangat berjuang semoga bisa menjadi alumni yang berkualitas,” pesan hasmita untuk para mahasiswa

    “Saya berharap bisa melanjutkan pendidikan S2 insyaallah. Semoga di beri kesehatan & kemudahan. Lebih baik dari sebelumnya,” harap hasmita di akhir wawancara. (Rizki Dani Kusuma)