Author: muilampungdigital

  • MUI Lampung Sambut Baik Hari Internasional untuk Memerangi Islamophobia

    Bandar Lampung: Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU-PBB) baru-baru ini, menetapkan tanggal 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamophobia (The International Day to Combat Islamophobia). Keputusan ini diterbitkan dalam Sidang Umum PBB, Selasa (15/03/2022).

    Merespon hal itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, Prof. Dr. Moh. Mukri, M.Ag., mengapresiasi dan menyambut baik kesepakatan yang dilakukan PBB dalam merespon diskriminasi beragama yang belakangan ini semakin terasa di berbagai belahan dunia.

    “Sebagai ketua umum MUI Lampung, saya menyambut baik langkah yang diambil PBB terkait diskriminasi beragama yang saat ini sangat terasa. Sikap intoleransi beragama di negara mayoritas non muslim, terkhusus di negara Barat juga meningkat. Bentuk yang mereka lakukan bisa berupa mem-bully, intoleransi, dan diskriminasi terhadap nonmuslim. Sementara di negara mayoritas muslim, seperti di Indonesia, biasanya bentuk Islamophobia berupa fitnah kepada umat Islam”, ujarnya.

    Moh. Mukri juga menyatakan meskipun fakta di lapangan di belahan dunia telah terjadi Islamophobia, untuk mengatasinya bukan dengan cara mengeluh, tapi mencari solusi, termasuk di dalamnya, negara harus hadir dalam memberikan kesadaran kepada masyarakat agar menjauhi sikap intoleransi beragama.

    “Tugas memberikan kesadaran kepada masyarakat terkait toleransi beragama, bukan hanya tugas ormas-ormas Islam. Tapi negara hadir untuk mendesain agar toleransi menjadi niscaya. Negara mengajak kerjasama kepada ormas-ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah dan MUI untuk mengedukasi masyarakat dalam mengamalkan toleransi beragama di tengah beragam kemajemukan, bisa dalam bentuk materi khutbah yang berwawasan kebangsaan dan materi khutbah yang menyejukkan,” jelasnya.

    Ia juga menyarankan selain mengajak ormas dalam mengedukasi masyarakat, negara juga hadir dalam bentuk menyusun kurikulum di sekolah yang menganjurkan untuk hidup toleran, menjauhi kekerasan dalam beragama. (Abdul Qodir Zaelani)

  • Komisi Infokom akan Perkuat Kerjasama dengan KPID, Lembaga Penyiaran Radio dan TV

    Bandar Lampung: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung melalui Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) melaksanakan rapat koordinasi pertama di Kantor MUI Provinsi Lampung, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Sabtu (18/3/22).

    Ketua Komisi Infokom, Dr. Abdul Qodir Zaelani, M.A menyampaikan beberapa agenda penting yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini, agenda tersebut merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Daerah ke-X MUI Lampung beberapa bulan lalu.

    Agenda yang akan dilaksanakan diantaranya: Kultum sebelum Berbuka Puasa di Kanal YouTube MUI Provinsi Lampung, Kerjasama dengan berbagai Lembaga Penyiaran TV dan Radio se-Provinsi Lampung dan Pengawasan Lembaga Penyiaran bersama KPID Provinsi Lampung, dan Sekolah Jurnalis Wasathiyyah, dan Webinar Nasional Bijak dan Cerdas Bermedia Sosial.

    “Kerjasama yang akan dilakukan kedepan adalah sebagai wadah penyampaian informasi, dan Dakwah MUI Provinsi Lampung melalui Radio dan TV yang ada di Provinsi Lampung. Kerja sama tersebut akan dimulai dari KPID Provinsi Lampung sebagai Pengawas Lembaga Penyiaran baik TV maupun Radio, MUI sebagai wadah Ulama dan Zu’ama akan membantu dalam pengawasan bersama KPID”, ucap AQJ sapaan akrab beliau.

    Ia juga menjelaskan, dengan sinergitas MUI Lampung dengan KPID dan Perkumpulan Radio Swasta Indonesia Provinsi Lampung sebagai wadah Lembaga Radio Swasta di Provinsi Lampung dan Lembaga Penyiaran TV merupakan langkah awal mewujudkan konvergensi media.

    “Kita berharap, kerjasama ini akan terwujud dalam kegiatan yang positif, menginspirasi dan mencerahkan masyarakat di Provinsi Lampung”, kata AQJ. (Bisri)

  • Pesantren Baitul Mustaqim Sidorahayu Punggur, Akan Gelar Haflah Akhirussanah

    Lampung Tengah: Memasuki bulan Sya’ban 1443 H yang istimewa ini seluruh unsur keluarga besar Pondok Pesantren Baitul Mustaqim, Dusun Sidorahayu, Kampung Sidomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, akan menggelar haflah Akhirussanah 1443 H.

    Hal tersebut disampaikan Pengasuh Pesantren Baitul Mustaqim, Dusun Sidorahayu, Kampung Sidomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, KH. Muchtar Ghozali, Sabtu (19/3/2022) pagi dikomplek Pesantren tersebut, yang beralamatkan Dusun Sidorahayu, Kampung Sidomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, kode pos 34152.

    “Insyaallah Haflah Akhirussanah akan diselenggarakan pada Selasa (22/3/2022) pagi, jam 08.00 WIB-selesai, bertepatan 18 Sya’ban 1443 H, di komplek Pesantren Baitul Mustaqim, Dusun Sidorahayu,” tambah pengurus Idarah Syu’biyyah Jatman Lampung Tengah ini.

    “Dan Haflah Akhirussanah juga akan dihadiri para alumni Pesantren Baitul Mustaqim, Dusun Sidorahayu, para wali santri, dan lain-lain,” tambah Mustasyar PCNU Lampung Tengah ini.

    “Dilanjutkan mauidhatul hasanah oleh Al Habib Abdullah Asad Basyaiban, Lc, S.E, beliau adalah Pengasuh Pesantren Darunur al Musthofa, Bukit Sangkal, Kalidoni Kota Palembang, Sumatera Selatan” tutupnya.

    Masih dalam suasana Covid-19, maka para hadirin sekaligus tamu undangan wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes), memakai masker, membawa handsanitizer, dan lain-lain. (Akhmad Syarief Kurniawan)

  • Komisi Infokom Agendakan Sekolah Jurnalis Wasatiyyah

    Bandar Lampung: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) melakukan rapat perdana pada Sabtu (18/03/2022) di Kantor MUI Lampung.

    Rapat perdana tersebut diawali dengan silaturahmi dan tukar gagasan untuk program kerja yang akan dilaksanakan dengan berpacu pada amanah Musyawarah Daerah ke-X MUI Lampung.

    Sederet program kerja yang akan dilakukan Komisi Infokom, seperti program di bulan suci Ramadhan akan melaksanakan kultum atau tausiyah di youtube MUI dan akan bekerjasama dengan Radio juga Telivisi di Lampung. Termasuk salah satu program andalan Infokom adalah Sekolah Jurnalis Wasathiyah.

    Ketua Komisi Infokom, Dr. Abdul Qodir Zaelani, M.A, menjelaskan maksud digelarnya Sekolah Jurnalis Wasathiyyah bertujuan untuk memberikan wawasan wasatiyyah dalam menjalankan fungsinya sebagai jurnalis.

    Ia juga menjelaskan, kehadiran Sekolah Jurnalis Wasatiyyah sebagai upaya bagian membentuk agen jurnalis yang mempromosikan Wasatiyyah di tengah gempuran beragam media.

    “Kita ingin, output dari Sekolah Jurnalis Wasatiyyah, melahirkan jurnalis yang selalu memberikan inspirasi kebaikan, mencerahkan dan mengedukasi berbagai kalangan, sehingga hadirnya jurnalis Wasatiyyah dapat memberikan kontribusi kebaikan bagi agama dan bangsa. Terkhusus dapat mewarnai nilai-nilai kemanusiaan di era konvergensi dan era media sosial saat ini”, ujar AQJ. (Ramdan)

  • Terkait Logo Halal Baru, Komisi Fatwa MUI Lampung: Qur’ani Betul!

    Bandar Lampung: Kementerian Agama melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah menetapkan label halal baru yang berlaku secara nasional. Label Halal Indonesia ini banyak diperbincangkan masyarakat khususnya terkait dengan bentuk, warna, filosofi, dan kaidah-kaidah lain terkait logo yang mulai berlaku pada tahun ini. Dengan bentuk gunungan wayang, beberapa orang menilai bahwa logo baru ini terlalu Jawa sentris.

    Namun Pengurus Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Dr. Yusuf baihaqi menilai bentuk logo halal tersebut tak perlu dipermasalahkan. Yang terpenting menurutnya, logo tersebut memiliki nilai filosofi yang bersifat universal. Seperti filosofi gunungan yang memiliki makna semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, diharapkan manusia akan semakin dekat dengan Sang Pencipta.

    “Sebuah nilai filosofi yang qur’ani betul,” kata pria yang juga akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) raden Intan Lampung, Selasa (15/3/2022).

    Ia menambahkan, keragaman budaya Indonesia dengan keragaman kearifan lokal yang dimilikinya, tidaklah mungkin untuk semuanya diadopsi dalam sebuah logo halal yang baru. “Cukup dipilih salah satunya saja, yang terpenting adalah memiliki nilai filosofi yang bersifat universal,” tegasnya kembali.

    Ia menegaskan pula bahwa Al Qur’an saja yang bersifat universal dan diperuntukkan untuk umat manusia secara keseluruhan, hanya ditulis dengan satu bahasa saja. Hal ini dikarenakan tidaklah mungkin Al Qur’an harus memuat keseluruhan bahasa yang ada. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 4:
    وما أرسلنا من رسول إلا بلسان قومه
    “Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya”

    “Menurut saya, kalau saja kita menyikapi pro kontra seputar logo halal yang baru itu dengan baik sangka, tidaklah polemik ini berkelanjutan dan berkepanjangan,” ungkapnya.

    Ia pun menyebutkan sebuah riwayat yang dinukil oleh Imam Al Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman:
    ولا تظنن بكلمة خرجت من امرئ مسلم شرا وأنت تجد له في الخير محملا .
    “Janganlah kamu menduga buruk sebuah kalimat yang keluar dari seorang muslim, selama kamu masih mendapatkan ada kemungkinan kebaikan darinya”

    Jadi, logo halal sejatinya lebih diperuntukkan untuk komunitas muslim, sebagaimana yang membuatnya adalah komunitas muslim juga dan komisi fatwa MUI pun terlibat dalam proses sertifikasinya.

    “Tidak ada alasan bagi kita untuk menghina dan mencaci logo halal yang baru, apalagi dengan penjelasan nilai filosofi yang sangat qur’ani di dalamnya oleh pihak BPJPH yang melaunchingnya. Wallahu A’lam,” pungkasnya. (muhammad Faizin)

  • Prof Wan Rektor UIN Lampung Sebut Logo Halal Indonesia Bagus dan Syarat Makna

    Bandar Lampung: Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Wan Jamaluddin ikut mengomentari logo halal Indonesia yang baru. Menurutnya, logo yang berwarna ungu tersebut sangat bagus dan syarat makna.

    Menurut Prof Wan, masyarakat khususnya umat Islam tidak perlu mempersoalkannya lantaran proses pembuatan logo halal sudah sesuai dengan kaidah agama dan nilai-nilai keindonesiaan. “Logo halal yang baru ini sangat bagus dan syarat makna. Makanya saya sangat mengapresiasi logo yang baru diluncurkan ini,” kata Wan Jamaluddin, Senin, 14 Maret 2022.

    Menurutnya, jika dibandingkan logo badan sertifikasi halal negara lain, lambang terbaru yang diperkenalkan Kementerian Agama ini justru lebih bagus. Tidak hanya dari desain, melainkan juga kandungan atau makna filosofis yang ada di dalamnya. “Label halal Indonesia secara filosofi mengadaptasi nilai-nilai keindonesiaan,” ujarnya.

    Berdasarkan yang dia baca dan dengar dari kepala BPJPH, makna filosofis tersebut antara lain bahwa huruf Arab penyusun kata halal yang terdiri atas ha, lam alif, dan lam disusun dalam bentuk menyerupai gunungan pada wayang. “Bentuk label halal Indonesia terdiri atas dua objek, yaitu bentuk gunungan dan motif surjan atau lurik. Gunungan pada wayang kulit yang berbentuk limas, lancip ke atas, ini melambangkan kehidupan manusia,” katanya.

    Bentuk gunungan menggambarkan bahwa semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, manusia harus semakin mengerucut atau semakin mendekat ke Sang Pencipta.Motif surjan pada label halal juga mengandung makna filosofis.

    Bagian leher surjan memiliki kancing tiga pasang atau enam biji, yang menggambarkan rukun iman, dan motif lurik sejajar satu sama lain mengandung makna sebagai pemberi batas yang jelas. Warna utama dan sekunderlabel halal Indonesia pun punya makna.

    “Warna (utama) ungu merepresentasikan makna keimanan, kesatuan lahir batin, dan daya imajinasi. Sedangkan warna sekundernya adalah hijau toska, yang mewakili makna kebijaksanaan, stabilitas, dan ketenangan,” jelasnya.

    Makna yang terkandung pada bentuk dan warna label halal sejalan dengan tujuan penyelenggaraan Jaminan Produk Halal di Indonesia untuk menghadirkan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat. “Paling tidak itu makna yang kita baca dan kita dengar. Makanya kita dukung, tidak perlu kita persoalkan.

    Prof Wan juga menekankan bahwa penetapan label halal juga merupakan bagian dari pelaksanaan ketentuan Pasal 37 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal serta Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal. (Fathul Muin/Rita Zahara/M. Faizin)

  • Bupati Lampung Timur Serahkan Syahadah Wisuda Santri Pesantren Assahil

    Lampung Timur: Puncak pelaksanaan pengajian dan Haflah Khotmil Qur’an berlangsung dengan meriah, penyematan kalung diberikan langsung oleh Bupati Lampung Timur H Dawam Raharjo, bertempat di Pesantren Assahil, Desa Tanjung Wangi, Kabupaten Lampung Timur, pada Ahad (13/3/2022). Kegiatan ini merupakan wisuda santri bil ghoib (membaca tanpa melihat mushaf) dan bin nadzar (membaca dengan melihat mushaf).

    Sebanyak 19 orang wisudawan bil ghoib, 6 di antaranya putra dan 13 putri. Serta 72 orang wisudawan bin nadzar. Sebuah kebanggaan bagi keluarga besar Pesantren Assahil dan para orang tua tentunya. Dengan semangat tanpa mengenal lelah para penghafal Al-Qur’an akhirnya tiba pada saat yang ditunggu yaitu Wisuda Haflah yang dihadiri ratusan tamu undangan.

    Turut hadir dalam kesempatan ini menyaksikan prosesi wisuda Plt Kepala Kantor Wilayah (Ka Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Lampung, H Karwito, dan juga pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur.

    Suasana haru dan khidmat mewarnai prosesi wisuda. Tampak para orang tua dan segenap tamu undangan tak sedikit yang meneteskan air mata atas kebanggaan santri yang telah menghafal Al-Qur’an.

    Pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Assahil, KH Munaji menyampaikan, rasa syukur atas rahmat dan karunia Allah swt atas wisuda pada kesempatan tahun ini.

    “Syukur alhamdulillah yang mendalam atas segala nikmat Allah swt. Hari ini dapat melaksanakan wisuda Al-Quran bil ghoib dan bin nadzar ke-16. Semoga para penghafal yang baru saja wisuda mendapat berkah dan kemuliaan dari Al-Quran,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan tanpa kedisiplinan, ketekunan, istiqamah, dan tekad yang kuat serta pertolongan dari Allah swt tentu keberhasilan tidak akan diraih.

    Sementara Bupati Lampung Timur, H Dawam Raharjo mengatakan, apresiasi kepada para wisudawan dan keluarga besar Pesantren Assahil.

    “Saya sangat bersyukur dan berbangga hati di Kecamatan Waway Karya tempat tinggal saya. Ada Pesantren yang bisa melahirkan santri calon penerus pemimpin agama dan bangsa,” ungkapnya.

    Menurutnya, dengan bekal Al-Quran harapannya para santri mampu mengamalkan dan menjadi pelita di tengah-tengah masyarakat kelak. Para santri Pesantren Assahil harus menjadi garda terdepan dalam menjaga ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Pada kesempatan tersebut, Dawam Raharjo memberikan reward (penghargaan) kepada para wisudawan hifdzil Qur’an bil ghoib (membaca tanpa melihat mushaf) Pesantren Assahil dengan memberi uang saku kepada 19 orang hafiz dan hafizah. (Hayatul Islam)

  • Jebakan Algoritma di Medsos Jadikan Warganet ‘Katak dalam Tempurung’

    Bandar Lampung: Media sosial di era digital saat ini menyuguhkan kemudahan untuk mengakses berbagai hal tanpa dibatasi waktu dan tempat. Dengan media sosial, seolah-olah dunia saat ini berada dalam genggaman kita.

    Namun di balik itu, media sosial juga bisa menjadikan seseorang terjebak dalam sistem sempit yang dinamakan sebagai ‘algoritma’. Sebuah sistem yang bekerja secara otomatis dengan memberikan rekomendasi dan rujukan sesuai dengan prilaku warganet dalam bermedia sosial dan menjadikannya ‘tersandra’ di dunia maya.

    Akibat jebakan algoritma ini, seseorang akan mengakses konten-konten yang serupa secara sistematis sehingga ia akan terisolasi karena itu-itu saja yang dikonsumsinya. Sehingga walaupun banyak informasi lain yang mampu memberi nuansa baru dalam bermedsos, namun tidak terakses sehingga ia akan menjadi seperti istilah ‘katak dalam tempurung’. Merasa sudah tahu semuanya, namun ternyata begitu tempurung dibuka, ternyata dunia sangatlah luas.

    “Algoritma pada media sosial dan internet punya dampak negatif yang belum tentu disadari oleh penggunanya. Algoritma itu kerjanya selalu menghadirkan rekomendasi yang paling relevan dari apa yang dilakukan seseorang di dunia maya,” kata pegiat media sosial yang juga Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandarlampung Rudi Santoso saat berdiskusi tentang efek negatif medsos, Sabtu (12/3/2022).

    Prilaku terkungkung dalam jebakan Algoritma ini bisa mempengaruhi pola pikir seseorang dan bisa terlihat dalam aktivitas di dunia nyata. Ia memberi contoh saat seseorang belajar ilmu agama dengan tidak hati-hati dan tidak sadar memilih penceramah-penceramah radikal di media sosial seperti melalui Youtube, misalnya.

    “Kalau tontonan dan sumbernya itu-itu saja, karena memang sudah disodorkan oleh sistem algoritma, maka bisa dipastikan belajar agamanya akan seperti model penceramah yang ditontonnya,” katanya.

    Dan ini menurut Rudi yang menjadikan seseorang tak pernah melihat sudut pandang berbeda dari orang lain, sehingga ia akan berlarut-larut dalam pandangannya sendiri. Dan setelah pandangannya ‘mendarah daging’ lanjutnya, maka ia akan susah untuk menerima pandangan orang lain dalam beragama.

    “Sehingga terjadi kecenderungan terhadap satu pemikiran dan menimbulkan fanatik dan tidak moderat dalam beragama. Hal itu  kemudian menumbuhkan  pemahaman merasa paling benar sendiri dengan menyalah-nyalahkan orang lain,” tambahnya. Terlebih-lebih jika seseorang secara terus-menerus mengkonsumsi konten medsos dari sumber atau media yang tidak jelas. Ini secara tidak langsung akan membentuk kepribadian yang selalu mencari pembenaran, bukan mencari kebenaran.

    “Dia akan mencari informasi-informasi lain serupa, yang bisa membenarkan pemahamannya dan tak mau ‘piknik’ untuk mencari pandangan dari orang lain yang berbeda,” ungkapnya.

    Inilah yang menurutnya menjadikan sebagian orang ‘terpapar’ virus radikalisme yang mengarah kepada ekstremisme bahkan terorisme akibat terjebak dalam sistem algoritma. Oleh karenanya, pengurus MUI Lampung bidang Infokom ini berharap masyarakat waspada dengan jebakan algoritma ini. (Muhammad Faizin)

  • Dekan Baru Fakultas Syariah Ajak Bekerja Dengan Hati dan Inovasi

    Bandar Lampung: Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, menggelar acara pisah sambut dekan dari Dr. Khumaidi Ja’far, S. Ag, MH, kepada Dr. Efa Rodiah Nur, MH, di GSG fakuktas setempat, Rabu, 9 Maret 2022. Dalam sambutannya, dekan baru mengajak sivitas akademika fakultas untuk bekerja dengan hati.

    Dalam sambutannya, Dr. H. A. Khumaidi Ja’far, MH menyampaikan terimakasih atas terselenggarakannya kegiatan pisah sambut. Dia bercerita selama di fakultas syariah, baik saat dosen biasa, menjadi kajur, wakil dekan 1 hingga menjadi dekan banyak suka dan dukanya. “Tentu banyak suka dan dukanya. Tapi mudah mudahan manisnya yang akan selalu kita kenang,” ujar Khumaidi yang saat ini menjadi kepala LP2M tersebut.

    Dia berharap, kedepan Fakultas Syariah semakin maju dan berkembang melampaui capaian hari ini. Kemajuan bisa diraih dengan kerja keras dan kerjasama semua pihak. Tidak lupa, Khumaidi juga meminta maaf jika selama memimpin terdapat kesalahan. “Kita bisa terus bekerjasama untuk kemajuan fakultas dan UIN. Saya juga meminta maaf jika selama memimpin terdapat kesalahan. Saya mendukung fakultas syariah untuk terus menjadi fakultas terbaik,” ujarnya.

    Dr. Efa Rodiah Nur, MH, dalam sambut mengatakan, fakultas syariah adalah fakultas yang luar biasa dan telah memiliki banyak capaian, baik mahasiswa maupun para dosennya. Dengan capaian itu, dia mengajak sivitas akademika untuk terus bersemangat dan membangun chemistry. “ Capaian selama ini sudah luar biasa. Dengan semangat tinggi, kebersamaan dan inovasi kita bisa lebih baik lagi,” kata dekan yang akrab disapa Uni tersebut.

    Kepada sivitas akademika fakultas syariah, Efa mengajak untuk bekerja dengan hati, yakni hati yang tulus dan ikhlas. Kesuksesan fakultas syariah juga bisa dicapai dengan rumus tiga S, yakni serius, santun dan santai. Terkait dengan struktur wakil dekan, pihaknya sudah mengajukan nama-nama terbaik kepada rektor. “Siapapun nanti yang terpilih itu yang terbaik dan kita dukung bersama,” ujar mantan kepala UPT Karir UIN Raden Intan Lampung tersebut. (Fathul Muin-Arif Fikri-Rudi Santoso)

  • STISDA Lampung Tengah Ikuti Rakor Pimpinan dan MoU KOPERTAIS Wilayah XV Lampung

    Metro: Bertempat di lantai III Rektorat Institut Agama Islam Ma’arif Nahdlatul Ulama (IAIM – NU) Jalan Raden Ajeng Kartini No. 28 , Purwosari, Metro Utara, Kota Metro, Provinsi Lampung, selama satu hari jajaran keluarga besar Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (KOPERTAIS) Wilayah XV Provinsi Lampung
    menggelar agenda Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan dan MOU, Senin, (7/3/2022) pagi.

    Hal tersebut disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Darusy Syafa’ah (STISDA) Lampung Tengah, Dr. Gus Andi Ali Akbar, M.Ag, disela-sela mengikuti agenda tersebut, Senin, (7/3/2022) pagi.

    “Beberapa agenda yang dibahas oleh KOPERTAIS Wilayah XV Provinsi Lampung pada hari ini adalah tentang beberapa agenda akademik diantaranya seputar peningkatan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi antar kampus se Provinsi Lampung dalam bentuk workshop, seminar, lomba, dan MoU antar Perguruan Tinggi dan lain-lain,” ujar penulis buku Hukum Kewarisan Islam Aturan dan Tata Cara Pembagian Harta Warisan ini.

    “Rakor yang digelar oleh KOPERTAIS Wilayah XV Provinsi Lampung ini sangat penting media silaturahim akademik antar pimpinan perguruan tinggi. Saling bertukar pengalaman, ide dan gagasan untuk pengembangan dan kemajuan kualitas perguruan tinggi, meliputi tentang jurnal, website kampus, penelitian, minat bakat mahasiswa, dan lain – lain,” tutup penulis buku Prinsip-Prinsip Dasar Transaksi Syariah ini.

    Saat ini KOPERTAIS XV Provinsi Lampung adalah bagian lembaga yang membantu Kementerian Agama Republik Indonesia khususnya dalam Pendidikan Tinggi Islam, saat ini menaungi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) yang tersebar di 15 Kabupaten / Kota se Provinsi Lampung.

    Sekretariat KOPERTAIS XV Provinsi Lampung beralamat Jalan Lekol Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, 35131 / komplek Rektorat UIN Raden Intan Lampung. Website : www.kopertais15.or.id.

    Berikut adalah nama – nama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) se Propinsi Lampung dibawah binaan KOPERTAIS XV Provinsi Lampung antara lain;

    1. FAI UM Kota Metro
    2. FAI UM Bandar Lampung
    3. IAIM NU Kota Metro
    4. IAI An Nur Lampung Selatan
    5. IAI Agus Salim Kota Metro
    6. STIS Darusy Syafa’ah Lampung Tengah
    7. STIT Al Mubarok Bandar Mataram Lampung Tengah
    8. STAI Al Ma’arif Baradatu Way Kanan
    9. STAI Ma’arif Kalirejo Lampung Tengah
    10. STAINU Kota Bumi Lampung Utara
    11. STAI Tulang Bawang
    12. STAI YASBA Kalianda Lampung Selatan
    13. STIT Bustanul Ulum Anak Tuha Lampung Tengah
    14. STIT Pringsewu
    15. STIT Darul Fatah Bandar Lampung
    16. STAI Darussalam Lampung Timur
    17. STIT Multazam Lampung Barat
    18. STEI Darul Quran Minak Sebelah Lampung Timur
    19. STIS Muhammadiyah Pringsewu
    20. STEBIS Nur Ilmi Al Ismailiyun Lampung Selatan
    21. STIS Darul Ulum Sekampung Lampung Timur
    22. STEBIS Tanggamus
    23. STEI Darul Huda Mesuji
    24. STAI Ibnu Rusyd Kotabumi Lampung Utara
    25. STEBI Lampung
    26. STIS Sultan Fatah Lampung Utara
    27. STIT Al Hikmah Bumi Agung Way Kanan
    28. STI Shuffah Al Quran Abdullah Bin Mas’ud Online Lampung Selatan
    29. STES Tunas Palapa Tulang Bawang
    30. STIT Tanggamus
    31. STEBI Liwa Lampung Barat
    32. STIT Darul Ishlah Tulang Bawang
    33. STIES Alifa Pringsewu
    34. IAI Darul A’mal Kota Metro

    (Akhmad Syarief Kurniawan)