Breaking NewsHOMEOpini

Opini: Perguruan Tinggi Berbasis Ekologi

Perguruan Tinggi Berbasis Ekologi
Dr. Agus Hermanto, MHI
Dosen UIN Raden Intan Lampung

Green Kampus atau ketap dikenal dengan istilah kampus berbasis ekologi Kampus berbasis ialah kampus yang menerapkan ekologi dalam kegiatannya. Green Kampus adalah kerangka konseptual yang terfokus pada hubungan antara mahasiswa dengan lingkungan kampus. Sedangkan ekologi adalah ilmu yang mempeelajari tentang hubungan makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Kampus adalah ruang yang indah untuk bertumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan, sehingga kampus kerap kali disebut agen perubahan, karena di kampus lah dunia pemikiran akan tumbuh dan berkembang, terpupuk dan terpelihara. Green kampus sejatinya dapat ditetapkan pada banyak hal, seperti halnya dalam pembangunan embung (kolam yang berwadah air) sebagai upaya untuk menjadi muara air yang berasal dari sudut-sudut kampus. Sumur serapan juga menarik untuk diterapkan di kampus agar senantiasa menjaga keseimbangan air yang dibutuhkan disekitar lingkungan kampus. Reboisasi (penghijauan) di sekitar kampus juga menjadi upaya yang harus ada di sekitar kampus, sehingga kampus asri dan tidak gersang.

Tata parkir yang memadai juga menjadi unsur yang harus ada pada green kampus, mengingat bahwa kendaraan motor akan senantiasa menghasilkan polusi yang akan dapat mencemari lingkungan, baik berupa asap yang dihasilkan maupun suara kendaraan yang juga dapat mengganggu proses belajar-mengajar. Hal yang juga tidak kalah penting adalah kontrol terhadap ekologi, sehingga tidak hanya mewujudkan, melainkan justru merawat yang telah ada merupakan hal yang juga urgen dan harus berkelanjutan. Mengingat banyaknya populasi manusia di sekitar kampus kerap kali menyebabkan banyaknya ketidak seimbang antara sebuah aturan dan implementasi terhadap aturan tersebut, misalnya adalah persoalan sampah dan kotak sampah. Sampah pasti akan dihasilkan oleh mahasiswa, baik berupa sisa makan maupun wadah makanan, sehingga kampus harus turut menyediakan kotak sampah yang memadai, sehingga antara sampah basah dan kering menjadi target sasaran yang terpelihara.

Dalam mewujudkan green kampus yang berkelanjutan, tata bangunan dan tata ruang serba asesoris bangunan juga sangat menjadi penting untuk diperhatikan, mengingat bahwa setiap bangunan yang terdiri dari ruang-ruang yang juga membutuhkan sirkulasi udara yang memadai agar para mahasiswa nyaman untuk belajar dan bagi para dosen nyaman untuk mengajar. Di sadari atau tidak bahwa setiap gedung akan memiliki kamar mandi dan juga membutuhkan parit sebagai media penyaluran air, sehingga tata kelola pembangunan juga harus terintegrasi dengan kebutuhan lingkungan. Hal yang juga tidak kalah pentingnya dari green kampus adalah kurikulum berbasis ekologi. Menarik untuk dikaji dan juga dikembangkan agar pada satu sisi kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga bernilai maslahat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button