Khutbah Jum’at: Kesehatan Reproduksi dalam Perspektif Islam
Oleh : Ust. Abdul Aziz, SH., S.Pd.I., M.Pd.I.
Sekretaris Umum MUI Kota Bandar Lampung
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَركَاَتُهُ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَّعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَرَسُوْلَ ولاَنَبِيَ بَعْدَهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِينَ وَتَابِعِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ وَجَمَاعَتَهُ مِنْ يَوْمِ السَّبِيْقِيْنَ الْاَوَّلِيْنَ اِلَى يَوْمِ النَّهْضَةِ وَالدَّيْنِ اَمَّابَعْدَهُ
فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ، وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يا معاشر المسلمين وزمرة المؤمنين رحمكم الله
Marilah senantiasa kita panjatkan puja dan puji syukur kahadlirat Allah SWT. Karena berkah, taufiq, hidayah dan ma’unahNYA pada kesempatan yang mulya dan bahagia ini kita semua bisa melaksanakan ibadah shalat jum’at secara berjama’ah tanpa halangan satu apapun, shalatullah wa salamuhu semoga tetap tercurahkan keharibaannya yang suci nan ma’shum junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW berikut para keluarga, sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in, ulama waratsatul ambiya’ hingga kekita semua, mudah mudahan kita semua mendapatkan syafa’at di yaumil akhir kelak. Allahumma Amien
Melalui mimbar khotbah ini, khotib mengajak kita semua, marilah senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Yaitu dengan melaksanakan apa yang diperintahkanNYA dan menjauhi apa yang dilarangNYA.
يا معاشر المسلمين وزمرة المؤمنين رحمكم الله
Reproduksi adalah pengembangbiakan atau hasil ulang, artinya mereproduksi berarti menghasilkan (memproduksi) ulang. Secara terminologis reproduksi adalah proses biologis satu individu/entitas dengan individu/entitas yang lain untuk menghasilkan individu baru, reproduksi membutuhkan keterlibatan dua individu yang harus berbeda jenis kelaminnya, sehingga bisa menghasilkan individu yang baru.
Pada tahun 1933, seorang ilmuwan Inggris, Paul Dirac dianugerahi hadiah Nobel di bidang fisika melalui temuannya yang disebut Parite. Penemuan itu mengungkapkan bahwa materi dan energi diciptakan berpasangan dengan lawan jenisnya. Lima belas abad yang lalu, Allah SWT sudah berfirman dalam ayatNYA :
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡأَزۡوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلۡأَرۡضُ وَمِنۡ أَنفُسِهِمۡ وَمِمَّا لَا يَعۡلَمُونَ ٣٦
Artinya :
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (QS. Yasin : 36)
يا معاشر المسلمين وزمرة المؤمنين رحمكم الله
Dalam konteks kehidupan ummat manusia, ketika kita berbicara kesahatan reproduksi, ada tiga hal/unsur yang mesti kita perhatikan, pertama, adalah proses reproduksinya, kegiatan pengembangbiakannya, kedua, adalah organ reproduksinya, ketiga, adalah kesehatannya. Lalu bagaimana Islam melihatnya. Dalam proses pengembangbiakan manusia, Allah SWT berfirman dalam ayatNYA
وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٰجٗا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُم مَّوَدَّةٗ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٢١
Artinya :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar Rum : 21)
عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ لَنَا رَسُولُ اَللَّهِ : يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ ; فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya :
Wahai para pemuda, siapa yang sudah mampu menafkahi biaya rumah tangga, hendaknya dia menikah. Karena hal itu lebih menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Siapa yang tidak mampu, hendaknya dia berpuasa, karena puasa dapat meringankan syahwatnya.
إِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفُ الدِّيْنِ فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي
Artinya :
Ketika seorang hamba menikah, berarti dia telah menyempurnakan setengah agamanya. Maka bertaqwalah kepada Allah pada setengah sisanya. HR. Imam Baihaqi dalam kitab al Ausath (1/294), Imam Al Hakim dalam Mustadrak (2/175).
وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةٗ وَسَآءَ سَبِيلٗا ٣٢
Artinya :
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk (QS. Al Isra’ : 32)
Islam dalam melihat organ reproduksi manusia mengenal konsep thaharah dan istinja’, thaharah adalah bersuci untuk menghilangkan hadas (besar dan kecil) dan najis. sedangkan istinja adalah bersuci setelah buang air kecil atau buang air besar dengan menggunakan air, tisu, batu atau daun. Disamping itu ada sunat/khitan adalah proses pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis, bisa dilakukan dengan metode pembedahan biasa atau pun dengan laser, mustahab (dianjurkan) mengkhitan anak adalah pada usia tujuh hari dari kelahiran. Ini adalah pendapat Wahab bin Munabbih
Sebelum Islam masyarakat jahiliyah memiliki kebiasaan yang sangat buruk dalam kebersihan, mandi dan gosok gigi adalah hal yang tabu, dianggap dosa dan bisa menimbulkan banyak penyakit, termasuk masyarakat eropa, masyarakat eropa belajar mandi pada masyarakat muslim Andalusia/Spanyol setelah Islam Masuk pada awal ke 8 M. agak mendingan dengan Rusia, mandi sebulan sekali, pasta gigi diproduksi dieropa pada abad ke 19 M.
Kesehatan akar katanya adalah sehat yang merupakan kata serapan dari bahasa arab صحة yang artinya sehat, selamat dari cela, nyata, benar, bisa juga diartikan salam سلم yang berarti selamat, damai dan sejahtera, kesehatan reproduksi tidak hanya sehat secara medis namun juga harus benar secara syar’i dan patut secara budaya.
بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللَّهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
KHOTBAH
JUM’AT KEDUA
حَمْدًا وَشُكْرًا لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ ونَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ سُرُوْرُ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَمُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَآإِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ رَسُوْلَ وَلاَ نَبِيَ بَعْدَهُ ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللَّهِ اِبْنِ عَبْدِ اللَّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَلَىهُ.
أَمَّا بَعْدُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ، وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
إِنَّ اللَّهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلَى سَيَّدِناَ اِبْرَهِيْمِ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ اِبْرَهِيْمِ وَباَرِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلَى سَيَّدِناَ اِبْرَهِيْمِ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ اِبْرَهِيْمِ فِي الْعَالَمِينَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيدٌ
اَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
يَااللَّهُ يَارَحْمَنُ يَارَحِيْمُ يَاذَاالْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ فِي الْاَوَّلِيْنَ وَاْلَاخِرِيْنَ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُولِ اللَّهِ اَجْمَعِيْنَ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ عَلَى نِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلاَمِ وَالْاِحْسَانِ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الْمُلْكُ وَلَكَ الشُّكْرُ يَامَعْبُودُ حَمْدًا الشَّاكِرِينَ حَمْدًا النَّاعِمِينَ حَمْدًا اليُّوَافيِ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَنِكَ
رَبِّ اَوْزِعْنَا اَنْ نَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي اَنْعَمْتَ عَلَيْنَا وَعَلىَ وَالِدِنَا وَاَنْ نَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَاَدْخِلْنَا بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبُّنَا لَااِلَهَ اِلَّا اَنْتَ خَلَقْتَنَا وَنَحْنُ عَبْدُكَ وَنَحْنُ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْنَا وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّمَا صَنَعْنَا وَنَبُؤُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيْنَا وَنَبُؤُلَكَ بِذَنْبِنَا فَاغْفِرْلَنَا فَاِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوبَ اِلاَّ اَنْتَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَجَاتِ ، اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَاْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالطَّعُونَ وَالْفَخْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ ، رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ بِفَضْلِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلاَمٌ عَلىَ الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعاَلَمِيْنَ
عِبَادَاللَّهِ ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
، ثُمَّ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Untuk download teks silahkan klik: Khutbah Jum’at, Kespro Dalam Perspektif Islam
Dukung Perjuangan Dakwah MUI dengan Like, Commet, Share and Subscribe 🛎 Youtube MUI Lampung
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.