Breaking NewsOpini

Lebih Dekat dengan Prof Mukri: Calon Kuat Ketua NU Lampung “OPINI”

Lebih Dekat dengan Prof Mukri; Calon Kuat Ketua NU Lampung

(Oleh Dr. Alamsyah, M.Ag Pengurus Wilayah NU Lampung)

Mulai hari ini 8 Maret 2018 akan dihelat hajat besar warga NU Lampung yaitu Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama ke 10 (Konferwil X) bertempat di Pondok Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah. Biasanya kegiatan paling puncak sekaligus paling ditunggu dalam acara ini adalah pemilihan Ketua Tanfidz dan Rois Syuriyah yang akan memimpin NU Lampung lima tahun ke depan.

Di antara calon ketua tanfidz paling menonjol dan sering viral adalah Mohammad Mukri. Siapakah beliau ini ?.

Pendidikan dan Kiprah di NU

Pria yang dilahirkan di Metro 59 tahun yang lalu ini bukan orang baru di NU. Beliau pernah pernah mondok di pesantren dan berguru dengan para kyai besar NU, seperti di pesantren Langitan ngaji dengan kyai khos KH Abdullah Abbas, dan menggali ilmu di pesantren Krapyak Yogyakarta dengan alm. KH Ali Ma’shum. Saat kuliah S1 di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beliau aktif di PMII dan berdiskusi dengan para tokoh nasional dari berbagai kalangan. S2  diselesaikan di IAIN Imam Bonjol Padang dan S3 kembali diselesaikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Maka tidak mengherankan beliau pernah dipercaya menjadi pengurus PMII, ketua Anshor Lampung dan salah seorang Mustasyar PWNU Lampung.

Birokrasi an Tokoh Organisasi

Seabrek pengalaman jabatan pernah diemban Prof Mukri, baik di birokrasi pemerintahan maupun sebagai aktivis organisasi sosial keagamaan. Rektor yang murah senyum ini pernah menjadi wakil dekan dan wakil rektor, rektor UIN Lampung dua periode sampai tahun 2021, dan ketua forum rektor se Indonesia. Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, beliau pernah menjadi ketua Anshor dan Mustasyar  NU Lampung, Dewan Pendidikan Provinsi, dan sampai saat ini masih menjabat Ketua Persatuan Anak Transmigrasi Provinsi Lampung.

Sarat pengalaman di birokrasi dan organisasi kemasyarakatan inilah yang mengantarkan beliau terus menorehkan prestasi kemajuan dalam membangun dan mengembangkan UIN Raden Intan Lampung.

Sarat Prestasi

Prestasi sangat monumental beliau adalah saat mampu mengkoordinir transformasi enam IAIN di Indonesia (Padang, Jambi, Banjarmasin, Mataram, Banten, dan Lampung) sampai menjadi UIN yang prosesnya sangat berliku panjang. Keberhasilan ini diikuti lagi dengan terpilihnya UIN RIL untuk memperoleh dana hibah IDB, atau Bank Pembangunan Islam yang berpusat di Jeddah, sebesar US$ 5 ,000,000.- (lima juta dolar Amerika Serikat) yang setara dengan 650 milyar, dalam rangka pengembangan SDM dan sarana prasarana kampus.

Rektor yang pernah berpidato di istana presiden ini dalam rangka Maulid Nabi Muhammad saw tahun 2012, juga sukses merubah image IAIN dari kampus yang tidak dianggap apa-apa menjadi sangat diperhitungkan (from nothing to something), baik kedisiplinan, keuangan, prestasi, sehingga selalu menjadi 6 (enam) besar kampus UIN di Indonesia yang sangat pavorit dan paling diminati oleh calon mahasiswa baru setiap penerimaan. Maka tidak aneh jika mahasiswa UIN RIL saat ini berjumlah 25 ribuan yang berasal dari berbagai daerah, dalam dan luar negeri.

Kampus UIN Raden Intan Lampung pun menerima berbagai penghargaan, seperti menjadi kampus terbersih se Indonesia dan mampu membayar tenaga kerja di atas rata-rata upah minimum provinsi.

Kampus yang sarat prestasi dengan jumlah mahasiswa ribuan ini hanya kuat jika dilandasi fondasi ketuhanan sesuai karakter UIN sebagai kampus berbasis Islam. Atas dasar itu maka Prof Mukri menginisiasi dan memimpin langsung pembangunan masjid yang spektakuler, indah dan sejuk. Masjid yang dicanangkan menjadi pusat kegiatan kampus dan wisata religi ini dibangun dengan angggaran sekitar 45 milyar rupiah. Alhamdulillah, kata beliau, berbagai kalangan terus mengulurkan tangan untuk membangun masjid kampus terbesar di Indonesia ini, mulai dari birokrasi seperti gubernur, bupati, walikota, pengusaha, Bank Indonesia, dll. Pembangunan masjid yang sudah sampai tahap penyelesaian 90 % ini pun tentu didukung kalangan internal kampus UIN RIL yang kompak menyumbangkan sebagian gaji bulanannya atau honor yang diterima untuk diinfakkan guna pembangunan masjid tersebut.

Membangun NU

Dalam percaturan nasional, dunia global dan era milenal, yang memasuki zaman Revolusi Industri tahap 4, maka NU menghadapi tantangan makin berat, baik ekonomi, politik dan sosial kemasyarakatan, maupun kemajuan teknologi informasi. Jika tidak disikapi dengan cepat, arif dan progresif, maka NU akan tertinggal di belakang. Berbekal banyak pengalaman di atas, maka Prof Mukri ingin terlibat langsung dalam memajukan NU sebagai jam’iyah dan jamaah warganya. Kemajuan NU menurutnya akan berefek pada kemajuan bangsa, dalam kesejahteraan ekonomi dan sosial keagamaan, menjaga integritas kebangsaan, keutuhan NKRI yang berbhineka dengan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Nilai-nilai kebangsaan NU yang kental dan terbukti mampu menebar persaudaraan dan sikap moderat inilah, menurut beliau, yang harus dipromosikan ke jagad dunia global yang saat ini membutuhkan kedamaian.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button