Breaking News

Majelis Ulama Indonesia Siap Menduniakan Fikrah Islam Wasathiyah

Bogor: Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Ulama Indonesia ke 3 yang dilaksanakan di Bogor Jawa Barat selama 3 hari mulai 28 sampai dengan 30 November 2017, melahirkan langkah-langkah strategis dan rekomendasi yang menjadi salah satu bentuk khidmah serta ikhtiar Organisasi yang merupakan payung besar ummat Islam di Indonesia.

Pada Rakernas yang mengangkat tema besar Meneguhkan Peran MUI dalam Menerapkan Islam Wasathiyah dan Arus Baru Ekonomi Indonesia, MUI terus dengan istiqomah akan menyebarkan konsep Islam Wasathiyah keseluruh penjuru dunia.

“Tidak hanya dalam tataran konsep Islam Wasathiyah saja, tapi juga wasatiyyatan fikrotan (wasatiyah pemikiran) waharakatan (pergerakan),” demikian dikatakan Ketua Umum MUI Provinsi Lampung KH. Khairuddin Tahmid yang merupakan salah satu peserta Rakernas tersebut.

Sebagai puncak dari cita-cita mengglobalkan Islam Wasathiyyah keseluruh Dunia ini lanjutnya, akan diselenggarakan Konferensi dunia Islam dalam menyebarkan Islam wasathiyah serta ditindaklanjuti dengan pembentukan Majelis Ulama diberbagai negara.

“Dalam waktu dekat siap membentuk Majelis Ulama di Negara Afganistan,” katanya saat dihubungi via telepon, Rabu (29/11/17).

Selain itu pada Rakernas yang dihadiri oleh Pengurus MUI Pusat dan 34 MUI Provinsi di Indonesia ini disepakati juga langkah untuk memberikan sertifikasi kepada para dai Islam wasathiyah melalui akademi dakwah.

“Langkah ini menjawab tantangan dakwah diera modern sekaligus menata kegiatan dakwah secara menyeluruh baik pada da’inya maupun ummatnya. Sehingga dakwah akan semakin berkualitas dan mencerdaskan umat serta membawa umat kepada jalan kebaikan dan ketakwaan ditengah arus informasi yang tak terbendung saat ini,” katanya.

Bidang ekonomi keummatan juga menjadi perhatian pada Rakernas kali ini dengan menginisiasi terbangunnya arus ekonomi baru Indonesia.

“MUI memberikan penguatan ekonomi bottom up (bawah ke atas), bukan top down (atas kebawah) dan juga pentingnya dilakukan retribusi asset serta reformasi agraria,” tambahnya.

Oleh karena itu lanjutnya, MUI terus melakukan penguatan dan peran dalam rangka mengemban amanah dan tanggung jawab kepada ummat.

“Ada tiga tanggung jawab yang diemban MUI yakni masuliyah diniyah (tanggung jawab terhadap masalah keagamaan), masuliyah ummatiyah, (tanggung jawab terhadap masalah keummatan) dan masuliyah wathoniyah (tanggung jawab terhadap masalah kebangsaan),” pungkasnya. (Muhammad Faizin).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button