Dr. H. M. Afif Ansori, M.Ag : FKUB Memiliki Peran Membangun Harmonisasi Kehidupan Bermasyarakat
Jakarta: Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Bandar Lampung Dr. H. M. Afif Ansori, M.Ag menilai saat ini isu agama sering dimanfaatkan kelompok tertentu untuk memuluskan kepentingan mereka khususnya hasrat politik praktis. Kondisi ini menurutnya berimbas pada munculnya dan meluasnya konflik sosial ditengah masyarakat.
“Di ranah inilah peran tokoh agama sangat signifikan untuk memberikan pemahaman ke masyarakat bahwa kita ini bersaudara. Dalam bahasa Jawa, tokoh agama harus bisa “ngayomi” (melindungi) dan “ngayemi” (menenangkan),” kata Dr. H. M. Afif Ansori, M.Ag dihubungi via telepon, Selasa (29/11/2017) saat menghadiri Silaturahmi Nasional Tokoh Agama di Istana Negara Jakarta.
Peran signifikan dari Tokoh Agama yang ada dalam FKUB lanjutnya juga memiliki peran vital dalam ikut berkontribusi membangun harmonisasi kehidupan bermasyarakat.
“Oleh karena itu Pemerintah Daerah harus dapat menjalin komunikasi intensif dan baik serta memberikan perhatian lebih kepada FKUB. Ini juga yang menjadi harapan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan sambutan pada acara ini,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Afif juga mengapresiasi pernyataan Presiden Joko Widodo saat memberikan amanat pada acara yang dihadiri oleh perwakilan FKUB seluruh Indonesia ini.
Presiden menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara besar yang berpenduduk 260 juta jiwa dengan 714 suku dan lebih dari 1.100 bahasa lokal. Selama bertahun-tahun bisa hidup damai dengan penuh keragaman agama, etnis, bahasa dan budaya. Hal ini yang menjadikan perhatian dan kekaguman dunia internasional.
“Presiden menceritakan bahwa baru saja Ia bertemu Perdana Menteri Denmark dan beberapa waktu yang lalu Presiden Afghanistan. Mereka mengagumi kerukunan kehidupan beragama di Indonesia. Anehnya sebagian masyarakat kita tidak sadar bahwa kita dikagumi bangsa lain. Hanya gara-gara pilkada kita mau pecah belah,” kata Afif mengutip cerita Presiden Jokowi.
Presiden mencontohkan bagaimana kedua Presiden tersebut kagum terhadap bangunan Masjid Istiqlal yang dibangun berdampingan dengan Gereja Katedral.
Menurut Afif, Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa tahun 2018 merupakan tahun politik. Presiden berharap hendaknya jangan sampai pesta demokrasi twrsebut meretakkan kerukunan umat beragama.
“Kita boleh berbeda dalam pilihan, tapi setelah terpilih harus rukun kembali, karena kita bersaudara,” katanya mengutip pernyataan Presiden yang juga mengingatkan misi utama Forum Kerukunan Umat Beragama untuk mengeratkan tokoh-tokoh agama dan menjaga dari konflik horizontal. (Muhammad Faizin)