Bandar Lampung: Ketua Umum MUI Provinsi Lampung DR. KH. Khairuddin Tahmid merespon dinamika masyarakat yang sedemikian massif terkait Pesta Demokrasi Akbar Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung periode 2018-2023.
“MUI sebagai lembaga keagamaan akan berpartisipasi dalam hajat demokrasi ini, tentu sesuai dengan ranah dan tupoksi MUI,” kata Dosen Pasca Sarjana UIN Raden Intan Lampung ini pada Workshop yang digelar KPU Lampung di Hotel Emersia, Bandar Lampung, Rabu (15/11/17).
Diantara bentuk Partisipasi MUI diantaranya adalah dengan memberikan pesan-pesan moral kepada masyarakat melalui teks khutbah kebangsaan yang nantinya didistribusikan dan disampaikan ke Masjid diseluruh Lampung.
“Substansi isi khutbah berkisar pada urgensi pemilihan Kepala Daerah dalam perspektif agama, kewajiban memilih pemimpin dan ketentuan agama prihal politik uang,” tambahnya.
Untuk membantu terciptanya kompetisi sehat dalam Pilkada Serentak 2018, Kiai Khairuddin juga menegaskan bahwa Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung akan membuat fatwa mengenai politik uang.
“Hukum memilih calon pemimpin dan larangan untuk politik uang. Nantinya kami sampaikan ke seluruh masjid se-Lampung,” katanya.
Selain itu, Ia juga menilai pentingnya membuat dan menjalankan regulasi Pilkada serentak semisal peraturan tentang sosialisasi para calon.
“Memilih pemimpin dalam Islam wajib hukumnya. Siapa pun calonnya, tidak ada masalah. Namun, harus ada aturan yang diberikan dan sanksi harus jelas. Menjadi kewenangan kita semua bagaimana meningkatkan kualitas demokrasi yang lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Prof. Mohammad Mukri meminta kepada masyarakat untuk dengan bijak menilai dan memilih para calon Gubernur dan Wakil yang saat ini mulai banyak bermunculan sesuai dengan integtitas dan rekam jejaknya.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Lampung ini menambahkan bahwa dunia politik dapat menjadi washilah masuk ke surga. Ketika politisi dapat memikul amanah dengan baik maka dapat menghantarkannya masuk surga. (Muhammad Faizin)
