Breaking NewsOrmas

Peringati HSN, Lakpesdam NU Lampung Gelar FGD

Bandar Lampung: Memperingati Hari Santri Nasional 2017, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia NU (LAKPESDAMNU) Lampung menggelar Fokus Grup Diskusi  dengan tema “Memperkuat Santri Mandiri Untuk Indonesia Hebat” di kantor PWNU Rajabasa Bandar Lampung,  Selasa,  (24/10/2017)
FGD menghadirkan narasumber Prof Dr Ir.  Irwan, Dekan Fakultas Pertanian Unila, Prof Dr Karomani, Wakil Rejtor III Unila, Dr Muhammad Kadafi, Rektor Universitas Malahayati yang juga Ketua KADIN Lampung,  sebagai moderator Iwan Satriawan.
Prof Karomani pada penyampaian materi diskusi mengatakan “selaku pemangku kebijakan di kampus Unila, bicara ihwal pendidikan pesantren, tidak lepas dari sejarah resolusi jihat tahun 1945, hingga muncul hari santri saat ini dalam mempertahankan negara bangsa, sedang dari sisi pendidikan, santri sering terpinggirkan” urainya.
Dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara,  Indonesia dalam masalah pendidikan tertinggal pada urutan ke lima, sedang diurutan pertama diduduki Singapur, disusul Brunai, kemudian Malaysia dan Tailand.
Karomani menambahkan bahwa “Santri patut di advokasi dari sisi pendidikan,
ada beberapa kelemahan santri disamping memiliki keunggulan. Santri dalam hal keunggulan adalah tingkat kemandiriannya, namun kekurangan dari santri adalah pengelolaan manajemen.
Pesantren tidak memilik kemampuan dalam bidang Tehnologi Informasi. Salah satu contohnya pada saat ada program bidik misi di perguruan tinggi negeri, cara daftarnya di pesantren masing-.masing, di pesantren tidak bisa mengikutinya. Intinya kita harus membantu pesantren.
Ketua Kadin Lampung Dr Muhammad Kadafi memaparkan “untuk menjadi santri mandiri, saat ini terdapat kesenjangan di Indonesia yang sangat luarbiasa, apa lagi menghadapi bonus demografi. Untuk jadi orang sukses butuh kesungguhan, tidak cukup dengan berdoa” ujar Rektor Universitas Malahayati.
Kadafi menjelaskan pada tahun 2025-2030 masa usia produktif mencapai angka 70%, kalau hanya menganandalkan untuk menjadi PNS maka tidak akan terserap, harus muncul interpreneur.
Ada beberapa custer interpreneur, harus punya gagasan atau ide. Pemerintah mendorong munculnya wirausaha baru, akademis mendorong interpreneur dari kampus, untuk terjun wirausaha modal pinter saja tidak cukup, yang dibutuhkan pengembangan pontensi.
Life style industri.
Sementara narasumber yang lain Prof Dr Ir. Irwan, Dekan Fakultas Pertania Unila mengatakan “melaksanaam kewirausahaan harus ditekuni, benyak peluang-peluang usaha yang tidak ditekuni ahirnya negara lain yang mebgambilnya,
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk bidang usaha, namun kita punya kesenjangan dalam sektor pertanian, karena sektor pertanian tidak diminati bagi generasi muda, mungkin tidak menarik dan dianggap tidak bisa mendatangkan penghasilan”. (Maskut Candranegara)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button