Breaking News

Dekan FSH UIN Raden Intan: Media Online Harus Perkuat Konten Sejuk Dunia Maya

Pringsewu: Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Alamsyah mengatakan bahwa saat ini media online yang mengusung Islam moderat harus terus dikembangkan dan berpacu untuk memberikan warna dalam kehidupan beragama khususnya di Indonesia.

“Media online saat ini memiliki peran strategis dan merupakan alat paling mudah serta dapat menjangkau segala lini tanpa batas jarak untuk terus mensyiarkan Islam yang ramah,” katanya saat memaparkan “Konstruksi Fiqh Jurnalistik dalam Mengembangkan Media Berkeadaban” di Bandarlampung, Kamis (3/8/2017).

Ia menilai saat ini situs media online yang radikal terus berupaya menancapkan ideologinya dengan gencar. Oleh karenanya, media-media online Islam moderat harus mengimbanginya sehingga perwajahan Islam di Indonesia di dunia maya akan penuh dengan kesejukan.

“Tidak bisa tidak, media Islam moderat harus mewarnai Indonesia. Washatiyyah (moderat) harus menjadi watak Islam di Indonesia,” tegasnya pada Kegiatan Refleksi 1 tahun MUI Lampung Online yang mengangkat tema “Syiar Islam Washatiyah di Era Teknologi”.

Sudah saatnya Islam moderat yang selama ini menjadi silent majority di Indonesia harus bangkit memberikan warna di dunia maya agar para generasi bangsa dapat diselamatkan dari konten-konten radikal yang terus ditebarkan oleh kelompok yang walaupun minoritas, tapi secara intens menyebarkan pemikiran radikal.

Oleh karena itu, perlu digencarkan budaya menulis bagi generasi muda untuk menjadi pionir dalam pengembangan Islam moderat melalui dunia maya. “Budaya menghafal masih mendominasi sistem sekarang ini. Para santri masih dominan menghafal kitab-kitab klasik. Saatnya perlu diberikan skill baru untuk menulis ide dan dituangkan di berbagai media,” katanya.

Fenomena latah dalam membaca dan membagikan berita di media sosial tanpa konfirmasi keabsahan sumber berita, juga menjadi keprihatinannya di tengah semakin mudahnya akses informasi saat ini. Seharusnya, lanjut pria ramah ini, budaya tabayun harus digaungkan bagi seluruh elemen masyarakat.

“Bukan hanya tabayun saja. Diperlukan juga takhayyur (memilah dan memilih) terhadap berita yang diterima agar dapat mendatangkan kemaslahatan serta tidak membawa kemudharatan,” imbaunya seraya mengingatkan bahwa siapa saja bisa berdosa karena menyebarkan semua informasi yang ia dapatkan. (Muhammad Faizin)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button