Breaking News

Sikap Inklusif Dibutuhkan Bagi Setiap Pemeluk Agama

Bandar Lampung: Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Rudy Irawan menyatakan bahwa pada dasarnya Allah SWT telah menetapkan idiom, cara, metode dan jalan untuk masing-masing kelompok manusia, sehingga sesama manusia tidak dibenarkan untuk saling menyalahkan dan memaksakan kehendak satu atas lainnya.

“Hendaknya manusia berangkat dari posisi masing-masing, lalu berlomba-lomba meraih kebaikan yang banyak,” demikian dikatakan Anggota Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam ini, Selasa (4/7/2017).

Hal ini lanjutnya juga terkait dengan status manusia yang memiliki agama dan kepercayaan masing-masing. “Begitulah ajaran tentang hubungan dan pergaulan berdasarkan pandangan bahwa setiap agama dengan cara dan jalannya sendiri-sendiri mencoba berjalan menuju kebenaran,” tambahnya.

Oleh karena itu setiap penganut agama hendaknya dapat memahami secara komprehensif agama yang diyakininya tanpa paksaan dan terusik oleh orang lain. “Para penganut agama diharapkan dengan sungguh-sungguh memahami dan menjalankan perintah agamanya itu tanpa perasaan terusik dan terancam apalagi bersalah,” tegasnya.

Untuk mewujudkan hal ini menurutnya diperlukan sikap terbuka dalam beragama. “Sikap keberagamaan yang inklusif (terbuka) pada setiap individu umat beragama menjadi kebutuhan yang mendesak yang perlu diupayakan terus menerus,” jelasnya.

Sikap ini lanjutnya akan dapat mewujudkan suasana yang kondusif ditengah-tengah keberagaman Agama, Suku dan Budaya khususnya di Indonesia sehingga dapat menciptakan kebahagiaan didalamnya. “Salam Ukhuwah,” pungkasnya.  (Muhammad Faizin).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button