Hoax dan Perbaikan Mental
Hoax dan Perbaikan Mental
Oleh: Arief Rifkiawan Hamzah
Alumnus Pondok Pesantren Al-Hikmah Benda, Sirampog, Brebes dan Mantan Koordinator Kajian dan Pers BEM-FAI Unissula Semarang
Berita dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalahcerita, kabar, keterangan, laporan, pemberitahuan atau pengumuman mengenai peristiwa-peristiwa yang masih baru.Berita mengenai apapun yang terjadi di Indonesia, bisa disampaikan melalui dua cara, yaitu secara lisan dan tertulis.
Meningkatnya kebutuhan berita bangsa Indonesia mengenai perkembangan pendidikan, keagamaan, politik, kebudayaan dan ekonomidi daerah-daerah lainnya, menuntut adanya pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga saat ini bangsa Indonesia bisa membaca berita apapun melalui teknologi terbaru yang berupa internat dan smartphonesecara cepat. Berita yang tertuang di media online iniberupa berita yang disampaikan secara lisan, seperti di video-audio dan tertulis.
Hidup di zaman yang serba canggih ini, seharusnya bangsa Indonesia bisa memiliki pengetahuan yang lebih baik, karena berita-berita lokal dan mancanegara bisa dibaca setiap hari secara cepat. Namun pada kenyataannya,sebagian bangsa Indonesia telahteracuni oleh berita-berita yang dibacanya. Mereka telah terpengaruh dan berubah menjadi bangsa yang fanatik dan merasa benar sendiri, serta mudah memberi klaim kafir terhadap sesamanya.
Hal tersebutterjadi karenaalazon-alazon dari kelompok radikalismetelah membuat berita-berita benar menjadi berita hoax, berita toleransi menjadi berita intoleransi, berita damai menjadi berita kekerasan. Tanpa disadari, bangsa Indonesia membaca berita-berita dan opini-opini alazon-alazon tersebut dengan sangat khusyu’.
Jika hal tersebut terus dilakukan tanpa memperhatikan konten-konten berita yang beredar, maka mental bangsa Indonesia akan semakin terpuruk, yang mengakibatkankeamanan dan keselamatan bangsa Indonesia terancam.Mental yang rusak akan banyak menimbulkan perseteruan antar individu atau kelompok, sentimen antar kelompok lebih tinggi dan perdamaian akan mudah terkikis dari bumi pertiwi ini.
Aleksiabangsa Indonesia yang cenderung meningkat,membuat dirinya kurang jeli dan bahkan cenderung tidak peduli akan konsumsi beritanya setiap hari.Maka untuk menyembuhkanmental bangsa dari aleksia dan menyembuhkanberita dari penyakit ini, bangsa Indonesia harus melakukan operasi secara besar-besaran terhadap berita-berita yang ada di setiap media. Mengoperasi berita adalah membedah kabar-kabar terbaru maupun yang sudah lama, tujuan dari operasi berita ini sama dengan operasi yang dilakukan dalam bidang kesehatan, yaitu mengobati. Dalam konteks ini, berita-berita yang telah banyak ditulari penyakit hoax, intoleransi, dan kekerasan, diobati kemudian disembuhkanmelalui operasi yang berkala terhadapnya.
Memperbaiki Mental
Istilah revolusi mental merupakan kata kunci untuk memperbaiki dan melindungi masa depan bangsa Indonesia dari penyakit-penyakit radikalisme.Merevolusi mental bangsa Indonesia bukanlah perkara yang mudah, program ini harus benar-benar memiliki konsep dan teknis pelaksanaan yang matang.Mentalitas yang sudah teracuni oleh berita-berita negatif, harus segera ditindaklanjuti agar tidak terlarut dalam racun yang ada.
Operasi berita merupakan agenda penting, karena berita-berita tersebut merupakan konsumsi atau input utama bangsa Indonesia.Hal utama yang harus dilakukan untuk merevolusi mental adalah mengonsumsi berita yang telah dioperasi tersebut. Artinya input yang didapatkan harus baik dan terbebas dari virus-virus hoax maupun radikalisme.
Jika input yang didapatkan berupa hal baik, maka hal tersebut akan menyatu di dalam diri bangsa Indonesia sebagai kebiasaan sehari-hari. Sehingga hasil dari kebiasaan tersebut bisa terbentuk mentalitas yang baik dan jernih dari virus-virus kebencian maupun kekerasan.
Mentalitas yang baik, bisa menuntun dirinya ke jalan yang baik, yang dibantu oleh petunjuk Tuhan Yang Maha Esa. Maka bangsa Indonesia tidak boleh bosan untuk terus meminta tuntunan dan petunjuk Tuhan agar memiliki ketajaman berpikir dan ketajaman hati. Sehingga selalu bisa mengoperasi berita-berita yang terkena penyakit dan bisa merevolusi mental diri pribadi ataupun bangsa Indonesia secara umum.