M. Ridho Ficardo: “Urusan Pelayanan Adalah Urusan Hati”

Bandar Lampung: Setiap pemimpin memiliki cara dan gaya tersendiri dalam memimpin. Salah satunya gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo. Ia memiliki prinsip tersendiri dalam memimpin, prinsip yang dipegang adalah memperbaiki tanpa harus mempermalukan.

“Prinsip yang saya pegang salah satunya adalah memperbaiki tanpa harus mempermalukan. Saya tidak pernah sidak, setiap saya ingin ke bawah melihat kondisi lapangan, saya konfirmasi dahulu ke instansi terkait,” ujar gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo, di hadapan pengurus MUI Provinsi Lampung (Dr. KH. Khairuddin Tahmid, M.H., Drs. KH. Basyaruddin Maisir AM, Suryani M Nur, S.Sos., M.M., Drs. KH. Dimyati Amin, dr. H. Heri Sensustadi, H. Narso, M.Si., H. Muhammad Supriyadi, S.Pd., dan Abdul Qodir Zaelani, M.A.) di Mahan Agung pada Jumat malam (17/2/2017).

“Kalau sidak, apalagi membawa wartawan, kemudian saya marah-marah dan disorot media, kasihan yang dimarah-marah ditonton banyak orang, bukan hanya yang dimarahi yang malu, tapi juga keluarga besarnya”, tambahnya.

Karena itu, tambah M. Ridho Ficardo, ketika turun ke bawah, misalnya ketika ke Rumah Sakit Abdul Muluk, Ia mendengarkan keluhan-keluhan yang dialami rumah sakit dalam melayani masyarakat. “Ketika di inventarisir, ternyata problemnya minimnya anggaran untuk perbaikan. “Akhirnya kami suntik anggaran perbaikan rumah sakit. Sampai pihak rumah sakit mendatangkan pelatih kepribadian untuk memberikan pelatihan kepribadian,” ungkap M. Ridho Ficardo.

M. Ridho Ficardo menegaskan urusan pelayanan urusan hati. “Pelayanan merupakan tugas bakti masyarakat. Pelayanan harus hadir dari dalam hati. Urusan pelayanan adalah urusan hati,” tegas gubernur. (Abdul Qodir Zaelani)

 

Comments

Leave a Reply