Pengelola Media Online MUI Lampung Beri Pelatihan Jurnalistik di Way Kanan
Way Kanan: Pengelola media online MUI Lampung (mui-lampung.or.id) memberi pelatihan jurnalistik kepada belasan peserta setelah pelantikan dan pengukuhan kepengurusan baru MUI Kabupaten Way Kanan, Rabu (28/12/2016). Pelatihan jurnalistik yang bertempat di aula Kementerian Agama Kabupaten Way Kanan dihadiri peserta yang terdiri dari ormas, humas pemerintah daerah, dan wartawan dari beberapa media cetak.
Suryani M. Nur, M.Sos., sebagai pemateri pertama menjelaskan kriteria sebuah berita yang dianggap bagus adalah berita yang mengandung beberapa unsur. “Sebuah berita harus memuat unsur 5W+1 H. Unsur-unsur tersebut harus ada dalam berita, yakni What (Apa), When (Kapan), Where (Dimana), Why (Kenapa) dan Who (Siapa), sementara H adalah How (Bagaimana). Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka nilai sebuah berita akan berkurang, bahkan menyalahi kaedah jurnalistik,” ujarnya pada saat menjelaskan materi kejurnalistikan.
Sementara itu, Abdul Qodir Zaelani, M.A., selaku pemateri sekaligus redaktur pelaksana mui-lampung.or.id menyampaikan materi tentang tentang kiat-kiat praktis dalam menulis sebuah berita. Ia menjelaskan bahwa tulisan berita yang baik selain mengandung 5W+1 H, tulisan tersebut harus runtut dan sistematis dalam penyampaiannya sekaligus antara judul berita dan isi berita harus sinkron.
Ia juga menjelaskan, khusus media mui-lampung.or.id, berita yang akan dimuat adalah berita-berita yang positif, jika ada berita negatif maka kemungkinan berita tersebut tidak diterbitkan. “Kita ingin membangun budaya positif melalui berita positif. Bad news is good news tidak kita pakai dalam pengelolaan media kita. Kita ingin membangun institusional branding kepada berbagai ormas dan stake holder agar mempublikasikan kegiatan-kegiatan positif dan pesan-pesan moral yang positif,” ujarnya saat menyampaikan materi tentang kriteria tulisan berita yang bagus untuk dipublikasi.
Setelah pemaparan, pemateri mensimulasi kepada peserta untuk membuat sebuah berita kemudian dibacakan hasil liputannya di depan kelas. Setelah dibacakan, pemateri menyampaikan masukan konstruktif yang perlu diperbaiki dan dikembangkan dalam menulis sebuah berita. (Hendriyadi)