Pemprov Lampung Hadirkan Yusuf Manshur dalam Peringati Maulid Nabi
Bandar Lampung: Pemprov Lampung gelar tabligh akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1438 H dengan tema “Meneladani Akhlak Rasulullah saw Sebagai Bekal Untuk Menjadi Pribadi Yang Unggul Guna Terwujudnya Provinsi Lampung Yang Maju dan Sejahtera”, Rabu (28/12/2016) di Majid Agung Al-Furqon Bandar Lampung.
Pengajian ini dihadiri oleh kurang lebih 5000 jamaah yang terdiri dari seluruh elemen Pemerintah Provinsi Lampung, mulai dari Wakil Gubernur Bachtiar Basri, Kapolda, Danrem, Forkopimda, Tokoh Agama, dan Jamaah pengajian yang ada di Provinsi Lampung. Pada kesempatan ini, Pemprov Lampung juga menyerahkan bantuan untuk anak yatim dan kaum dhuafa.
Tujuan dilaksanakannya tabligh akbar ini dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sehingga terjalin keharmonisan dan keselarasan yang religius antara masyarakat, pengurus dan Pemerintahan Provinsi Lampung.
Muhammad Ridho Ficardo selaku Gubernur Lampung menyampaikan sambutan kepada jamaah yang hadir bahwa Pemerintah Provinsi selalu mendukung kegiatan seperti ini. “Kegiatan ini jangan hanya sekedar pengajian, namun ilmunya harus diterapkan dan memberi manfaat pada kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ustazd Yusuf Mansur selaku penceramah menjelaskan dalam keadaan apapun kita harus selalu mengingat Allah Swt. Problem utama manusia adalah tidak tahu siapa tuhannya, tidak yakin dengan tuhannya, dan tidak butuh tuhan. Kenapa demikian? Karena manusia kurang bersyukur. Padahal Allah telah berjanji dalam al-Qur’an bahwa barang siapa yang bersyukur maka Allah akan membah nikmat kepada orang tersebut.
Yusuf Mansyur menjelaskan dengan bersyukur manusia akan menjadi lebih sukses, karena semakin banyak bersyukur semakin banyak pahala dari Allah, maka Allah akan lebih sayang kepada kita. Jika sudah demikian pertolongan Allah akan semakin dekat. Do’a-do’a kita dikabulkan. Tindakan dan pikiran kita dibimbing, dan diarahkan ke jalan yang benar. “Lupakan mengeluh, dan mulailah bersyukur insya Allah hidup akan makmur,” pesannya. (Siti Nurrochmah/Abdul Qodir Zaelani)