Breaking News

Kepemimpinan Perempuan Masih Menemui Masalah

Bandar Lampung: Kepemimpinan seorang perempuan menjadi topik yang selalu hangat untuk dibicarakan. Boleh tidaknya, permasalahan serta resikonya, kelebihannya dan lain sebagainya. Seperti yang telah didiskusikan oleh para akademisi jurusan Siyasah pada Rabu kemarin, (14/12/2016). Ternyata keberadaan seorang perempuan dalam dunia kepemimpinan masih menemukan beberapa masalah.

Menurut Dr. Hj. Dewani Romli, M.Ag selaku narasumber masalah yang pertama adalah marginalisasi perempuan terkait akses ekonomi karena yang memegang ekonomi adalah yang memiliki otoritas dalam pengambil keputusan. Kedua adalah subordinasi perempuan terkait dengan politik menjadi pengambil keputusan juga jadi disordinasi. Misal dalam rumah tangga, istri tak diajak berunding dalam mengambil keputusan oleh suaminya. Ketiga, sterotipe sebagai bentuk penindasan ideologi kultural memojokkan perempuan. Steriotipe ini merupakan sifat khusus yang dimiliki perempuan yaitu lemah lembut, cepet nanngis, dengan perasaan tidak rasional, domestic public. Domestic dirumah itu melebihi kaum bapak.”

Dr. Hj. Dewani Romli, M.Ag memberikan contoh, “Seperti kita tahu seorang istri, sejak malam sudah memikirkan apa yang akan dikerjakan untuk anak dan suaminya. Bahkan seminggu kedepan perempuan sudah membuat konsepnya. Tinggal meminta persetujuan dari suaminya. Laki-laki pengambil keputusan. Setara kepemimpinan kekuasaan dunia politik dekat dengan dunia ras yang membutuhkan saingan dan membutuhkan kerasionalitas bukan perasaan rasional. Nah perempuan itu dekat dengan perasaan. gampang dibentak orang,  gampang ciut dan sebagainya.”

“Hal demikianlah yang menjadikan perempuan sulit untuk naik dalam kursi kepemimpinan,” tutur Dr. Hj. Dewani Romli, M.Ag  (Siti Zubaidah)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button