KH. Sujadi: “Sesuaikan Hati, Ucapan dan Perbuatan dalam Kehidupan”
Pringsewu: Jika ditanya seberapa khusyuk kita ketika melakukan shalat maka jawabannya tidak bisa dilihat secara dhahirnya saja. Adakalanya orang yang terlihat khusyuk namun sebenarnya hati dan fikirannya tidak sesuai dengan apa yang dilakukannya. Dan adakalanya orang yang tidak nampak khusyuk namun pada dasarnya Ia sangat meresapi shalat yang dilakukannya.
“Kalau belum seimbang antara hati, ucapan dan perbuatan maka Ia memiliki Iman yang lemah dalam memaknai tauhid,” Demikian dikatakan KH Sujadi didepan Jamaah Ngaji Ahad atau Jihad di Gedung PCNU Pringsewu, Ahad (14/8).
Ulama yang juga Bupati Pringsewu ini mengatakan bahwa Kekhusuan seseorang dalam shalat biasanya bisa dilihat dari gerak geriknya dalam kehidupan sehari-hari. “Orang yang khusuk shalat selalu menjaga ketawaduan dan keagungan akhlaqnya,” terangnya.
Sementara terkait dengan kehidupan sehari-hari, Sekarang ini banyak muncul gejala dimana tidak ada kesesuaian antara apa yang ada dihatinya dengan apa yang dilakukannya. Menurutnya banyak sekarang orang mengedepankan tampilan fisik contohnya dengan pakaian yang terlihat sholeh namun tidak berkesuaian dengan hatinya.
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Rais Syuriyah MWC NU Kecamatan Banyumas Kiai Humaidi yang juga menjadi pemateri pada kegiatan rutin selama 1 jam dari jam 06.00 sampai dengan jam 07.00 ini. Menurutnya khusyuk adalah perbuatan hati yang dapat dilatih. Ia mencontohkannya dengan melatih diri mengucapkan kalimat tauhid diringi keyakinan didalam hati bahwa tiada tuhan selain Allah.
“Mari seimbangkang Hati, lisan dan perilaku kita. Mudah mudahan Allah akan menghindarkan kita dari golongan orang yang tidak khusyuk dan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT,” pungkasnya. (Muhammad Faizin).