Breaking News

Ketum MUI Lampung Ajak untuk Kembangkan Fikrah Tawasuthiyah

20160811_135314_resized
Pringsewu: Agama mengajarkan agar penganutnya menanamkan pemahanan terhadap naskah suci melalui pendekatan kontekstual, universal. Bukan hanya pemahaman secara tekstual atau literal-harfiyah. Agama juga mengajarkan ummatnya untuk bersikap inklusif serta toleran antara sesama ummat beragama.

Selain itu Agama juga mengajarkan ummatnya untuk menanamkan saling menerima keberadaan ummat beragama lain dan saling mengerti kebutuhan ummat beragama lain. Oleh karenanya perlu dihindari rasa curiga dengan mengembangkan forum dialog dilingkungan internal ummat beragama, antar ummat beragama dan ummat beragama dengan pemerintah.

Demikian disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. DR. Khairuddin Tahmid, MA saat menjadi pembicara pada Dialog Pelibatan Dai dan Tokoh Pendidikan dalam Pencegahan Paham Radikal-Terorisme yang dilaksanakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung di Hotel Balong Kuring Pringsewu, Kamis (11/8).

Apa yang disampaikan oleh Dosen Pasca Sarjana IAIN Raden Intan ini merupakan konsep dalam beragama yang dinamakan sebagai konsep tawasuthiyah atau moderat. Ia mengajak ummat Islam untuk mengembangkan fikrah tawasuthiyah ini ditengah tengah masyarakat agar paham radikalisme terorisme dapat dihilangkan.

Kiai Khairuddin begitu Ia biasa dipanggil, menjelaskan bahwa sikap tawasuth merupakan salah satu metode untuk melakukan dakwah inklusif  sebagai model pencegahan Radikal Terorisme. Dakwah inklusif terbukti telah berhasil mencerahkan karena mengedepankan kearifan dalam berdakwah. “Dakwah itu menyejukkan bukan menyalah-nyalahkan,” tegas Kiai Khairuddin yang juga Mustasyar PWNU Lampung ini. (Muhammad Faizin).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button