Massifisasi Logika Terbaik
Bandar Lampung: “Saat ini pemakaian logika terbalik telah mewabah. Media telah membawa logika terbalik ke tengah-tengah masyarakat”, ungkap ketua MUI Lampung, Dr. KH. Khairuddin Tahmid, M.H., pada saat menyampaikan ceramah agama dalam acara Safari Ramadan Fakultas Syari’ah dan Hukum IAIN Raden Intan Lampung pada Kamis (23/6/2016) di Masjid Darul Muttaqin Kemiling.
Beliau menjelaskan bahwa penyebaran logika terbalik yang dibawa media ini telah merubah bisa merubah cara pandang masyarakat terhadap kebenaran, “Penggunaan logika berbalik, akan menggeser persepsi masyarakat dalam memutarbalikkan fakta. Kebenaran menjadi ketidak benaran, dan ketidak benaran menjadi kebenaran. Seperti fenomena Mak Saeni penjual nasi di Serang Banten. Satpol PP yang menjalan Perda, merazia warung nasi Mak Saeni dianggap intoleran. Sehingga wacana, yang puasa harus menghargai yang puasa mewabah di berbagai media. Cara berpikir ini terbalik. Seharusnya yang tidak berpuasa yang menghargai yang sedang berpuasa,” ujarnya.
Harapannya, masyarakat tidak terjebak pada pola berpikir logika terbalik “Biarkan media membesar-besarkan logika terbalik. Bagi kita, yang terpenting adalah menjalan ajaran agama dengan benar. Hargailah budaya yang telah ada. Hargai pula perda yang telah dibentuk pemerintah. Karena lahirnya Perda tentu ada good will dari sebuah daerah yang tentunya mengakomodir budaya yang telah ada di masyarakat, dalam bahasa kita disebut dengan local wisdom,” ungkapnya. (Abdul Qodir Zaelani)